Bali Media Kuasai 41,17% Saham Smartfren
Seperti diketagui, tengah ada kajian merger antara Smartfren dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) seperti pernah diumumkan sebelumnya pada Mei 2024. Pemilik saham mayoritas kedua perseroan telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) merger yang diumumkan pada Rabu (15/5/2024).
Induk XL Axiata adalah Axiata Group Berhad. Sedangkan pemegang saham Smartfren, yakni Grup Sinar Mas terdiri atas PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data, dan PT Bali Media Telekomunikasi.
Sementara itu, Smartfren mencatat kerugian berjalan Rp 1 triliun pada 2024 hingga September, membengkak Rp 408,08 miliar, atau meningkat 68,05% dibandingkan perioe saham tahun 2023 hingga September (year on year/YoY) rugi Rp 599,65 miliar.
Bisa jadi, kerugian tersebut akan memantapkan Smartfren merger dengan XL Axiata yang laporan keuangannnya sehat. XL Axiata berhasil membukukan laba bersih Rp 1,33 triliun, tumbuh 30% pada periode yang sama. (dmm)