Bali Media Kuasai 41,17% Saham Smartfren
Jakarta, ID – PT Bali Media Telekomunikasi telah meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Smartfren Telecom Tbk, perusahaan telekomunikasi seluler bagian dari Grup Sinar Mas dengan kode saham FREN, menjadi 41,17% dari sebelumnya 36,37%.
Hal itu terjadi setelah PT Bali Media membeli 22.856.368.200 lembar saham FREN dengan harga Rp 25 per helai dengan total nilai transaksi Rp 571,4 miliar pada Jumat (15/11/2024) pekan lalu.
Transaksi oleh pemegang saham pengendali Smartfren tersebut pun telah dilaporkan oleh Presdir PT Bali Media Marco Paul Iwan Sumampouw kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tujuan transaksi disebutkan untuk investasi. Dengan transaksi tersebut, PT Bali Media pun kini pun total memiliki 196.254.739.539 saham langsung atau setara dengan 41,17% saham di Smartfren.
“Sebelum transaksi, PT Bali Media punya 173.398.371.339 (36,37%) saham, dan karena ada tambahan 22.856.368.200 (4,79%), setelah transaksi, total saham menjadi 196.254.739.539 (41,17%) di Smartfren,” ungkap Marco, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (20/11/2024).
PT Beli Media merupakan kepanjangan tangan dari milik Grup Sinas Mas. Seperti diketahui, kepemilikan Grup Sinar Mas di Smartfren dimiliki melalui PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data, dan PT Bali Media Telekomunikasi.
Saham Gerbangmas
Sementara itu, Corporate Secretary Smartfren James Wewengkang juga melaporkan tambahan kepemilikan saham PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera menjadi 44.708.371.873 (9,38%) di Smartfren kepada BEI.
PT Gerbang Mas telah mengambil alih 22.088.940.284 (4,63%) saham di Smartfren pada 12 November 2024, sehingga total kepemilikannya naik menjadi 44.708.371.873 (9,38%) dari sebelumnya 22.619.431.589 (4,75%).
Tak disebutkan, pengambilalihan saham oleh PT Gerbangmas di Smartfren itu dilakukan dengan mekanisme apa. Sebab, tidak disebutkan nilai transaksi per sahamnya.
“Pada 12 November 2024, PT Gerbangmas, pemegang saham, telah melakukan pengalihan rekening sekuritas atas saham PT Smartfren Telecom yang dimilikinya, dari perusahaan sekuritas UOB Kay Hian Private Limited, Singapore, kepada PT Sinarmas Sekuritas,” sebut James, dalam penjelasannya.
Pada perdagangan Selasa (19/11/2024), saham FREN ditransaksikan flat 26 yang menjadi harga tertinggi dan penutupannya, stelah sempat ke level terendahnya Rp 25.
Terkait Strategi Merger?
Apakah transaksi saham Bali Media itu terkait dengan strategi Sinar Mas untuk rencana merger Smartfren dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) ? Belum diketahui kepastiannya.