Anak Usaha Surge Raih Utang Rp978 Miliar dari BNI
Jakarta, ID – PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI), emiten penyedia infrastruktur jaringan internet asal Indonesia mengumumkan, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) sebagai anak usahanya, telah meraih pinjaman Rp978 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBk (BNI).
Selanjutnya, pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) fasilitas kredit Bank Shinhan, pembelian passenger information display (PID) dari Surge, dan pembiayaan pembangunan jaringan FTTH di di Jabodetabek, Sukabumi, dan Bandung.
“Transaksi tersebut dituangkan dalam perjanjian kredit tertanggal 24 Januari 2025. Melalui surat ini, kami atas nama PT Solusi Sinergi Digital Tbk, menyampaikan laporan informasi atau fakta material tersebut,” ungkap Direktur Surge Shannedy Ong, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (7/5/2025).
Hal tersebut pun telah dilaporkan oleh Shannedy Ong kepada Otoritas Jasa Keuangan dan ditembuskan kepada Bursa Efek Indonesia beserta materi penjelasannya sebagai keterbukaan informasi.
Sementara itu, perjanjian pinjaman Surge dengan BNI itu terbagi dalam tiga tranche. Pertama, tranche A dengan jumlah maksimum Rp170.653.900.000 atau sebesar jumlah pinjaman Shinhan.
Kedua, tranche B dengan jumlah maksimum Rp89.010.500.000. Ketiga, tranche C dengan jumlah maksimum Rp700.000.000.000 atau Rp630.000.000.000 jika surat persetujuan dengan PT KAI tidak dapat diperoleh oleh IJE.
Selanjutnya, terkait fasilitas kredit dari BNI itu, IJE wajib menggunakannya untuk refinancing fasilitas kredit Bank Shinhan, pembiayaan atas pembelian PID dari Surge, dan pembiayaan pembangunan jaringan FTTH di Jabodetabek, Sukabumi dan Bandung.
BNI pun berhak untuk mengawasi atau memeriksa penggunaan fasilitas kredit oleh IJE sesuai perjanian. BNI akan melakukan pencatatan dalam pembukuannya atas jumlah yang terhutang oleh IJE kepada BNI dari waktu ke waktu.
Untuk tujuan perjanjian kredit/dalam proses hukum, catatan tersebut dan suatu pernyataan tertulis dari BNI atas jumlah yang terhutang atau biaya yang harus dibayarkan oleh IJE akan merupakan bukti final.
Bunga dan Biaya Lain
Selanjutnya, jangka waktu fasilitas kredit BNI itu diberikan dengan ketentuan sebagai berikut. Tranche A berlaku sampai dengan Maret 2029, tranche B sampai dengan Desember 2027, dan tranche C sampai dengan Januari 2030.
Lalu, suku bunga pinjaman tranche A sebesar 9,5% per tahun, tranche B 9,5% per tahun, dan tranche C sebesar 9,5% per tahun. Kemudian, biaya-biaya yang timbul juga wajib sepenuhnya ditanggung dan dibayarkan oleh IJE.
Biaya-biaya antara lain terdiri atas biaya fasilitas 0,75% flat dihitung dari maksimal total maksimal fasilitas pinjaman ditambah dengan Rp1.000.000.000 yang seluruhnya wajib dibayarkan saat tanggal ditandatanganinya perjanjian kredit.
Pada perdagangan Selasa (6/5/2025), saham WIFI melemah Rp20 (0,91%) ke posisi penutupan Rp2.170. Sahamnya dibuka dari level Rp2.210 yang juga menjadi level teringgi dan sempat ke terendahnya Rp2.160. (bdm)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now