AdaKami Salurkan Dana dengan Hati-hati

Jakarta, ID – PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), perusahaan fintech lending asal Indonesia, menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang hati-hati, bertanggung jawab, dan sehat. Ini dilakukan di tengah kuatnya dorongan mewujudkan tata kelola yang lebih ketat dalam industri fintech lending.
Dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudent) dan pemanfaatan inovasi teknologi, AdaKami pun terus memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan keuangan digital berizin yang transparan dan mengedepankan perlindungan konsumen.
Karena itu, sebagai bagian kepatuhan terhadap regulasi terbaru, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 40 Tahun 2024, AdaKami menekankan pentingnya keseimbangan antara perluasan akses keuangan dan pengelolaan risiko secara menyeluruh.
Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy mengatakan, pihaknya percaya bahwa penerapan prinsip kehati-hatian konsisten yang ditunjang teknologi canggih menjadi landasan yang kuat dalam menjaga kualitas pendanaan yang optimal.
“Strategi ini memungkinkan kami memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tengah dinamika industri saat ini,” ujar Karissa, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (23/4/2025).
AdaKami pun disebutnya secara konsisten mengembangkan strategi penyaluran dana yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga kualitas.
Sebagai platform yang berizin dan bertanggung jawab, AdaKami memastikan bahwa perluasan akses keuangan tetap berjalan seiring dengan perlindungan terhadap konsumen dan keberlangsungan ekosistem.
Head of Government Relations AdaKami Adelheid Helena Bokau menambahkan, AdaKami terus berkomitmen menghadirkan layanan keuangan yang aman, transparan, dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.
“Namun, bagi kami, inklusi keuangan yang sehat tidak cukup hanya dengan memperluas akses. Yang lebih penting adalah memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan yang sesuai dengan kemampuan mereka,” tutur Adelheid.
Melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan pemanfaatan teknologi dalam memproses pinjaman, lanjut dia, AdaKami berupaya menjaga keseimbangan antara perluasan akses dan mitigasi risiko.
Tujuannya agar pengguna tetap terlindungi dan ekosistem fintech lending tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.
Peran Teknologi
Sementara itu, teknologi pun menjadi tulang punggung dalam pendekatan tersebut. Dengan memanfaatkan mobile platform, integrasi e-KYC, dan analisis berbasis big data, AdaKami memastikan proses pengajuan pinjaman berlangsung cepat dan tetap akurat.
Sistem itu secara otomatis menilai riwayat kredit dan kapasitas finansial calon pengguna untuk menentukan kelayakan pinjaman secara adil dan bertanggung jawab.
Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menyampaikan, dengan teknologi yang digunakan, AdaKami memverifikasi identitas dan menganalisis kelayakan pengajuan kredit.
“Kami dapat menilai calon nasabah secara lebih menyeluruh, bukan hanya dari sisi data, tetapi juga konteks kondisi keuangan mereka,” ucap Jonathan.
Dengan menerapkan proses verifikasi internal berbasis teknologi yang ketat, AdaKami berupaya memastikan seluruh informasi yang diajukan oleh pengguna adalah benar dan bukan hasil modifikasi.
Hal itu termasuk untuk memastikan terpenuhinya syarat usia minimum 18 tahun bagi peminjam, keaslian identitas yang diberikan, hingga mengantisipasi adanya modifikasi berbasis AI yang kerap dilakukan fraudster untuk mengelabui institusi atau lembaga penyedia pendanaan. (dmm)