DeepSeek Canggihkan Ruangguru dan Meeting.ai

Jakarta, ID – Kehadiran DeepSeek, model AI murah dan cemerlang buatan Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Co Ltd asal China, telah mengubah lanskap pengembangan dan pemanfaatan AI di dunia, termasuk Indonesia. Ini telah dibuktikan pada aplikasi Ruangguru dan Meeting.ai.

Hal itu karena keunggulan DeepSeek yang merupakan model AI yang menganut sistem aplikasi terbuka dan bisa diadopsi aplikasi lain untuk pengembangn labih lanjut (open-source) dan basis pengembangannya yang relative murah.

Pengembangan lebih lanjut Ruangguru dan Meeting.ai yang menjadi lebih canggih dengan memanfaatkan teknologi AI DeepSeek dipresentasikan dan dibuktikan pada diskusi  yang diadakan East Venturess dengan tajuk How DeepSeek changes opportunities in Indonesia’s AI landscape.

CTO Ruangguru Alvin Francis Tamie menjelaskan, bergerak pada sektor pendidikan, aplikasi Ruangguru telah memanfaatkan teknologi AI untuk menghadirkan produk chatbot yang bisa menjadi sahabat bagi para siswa ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas.

Teknologi AI membantu untuk menjawab segala macam pertanyaan yang sudah diajarkan oleh para guru. Ruangguru melihat bahwa kehadiran DeepSeek, chatbot yang dimiliki dapat menjawab lebih banyak pertanyaan dari siswa dengan biaya yang jauh lebih efisien.

“Dengan adanya DeepSeek, kita bisa menggunakan lebih banyak konteks pembelajaran bagi siswa,” tutur Alfin, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (8/2/2025).

Dulu, Ruang Guru yang mengadopsi kecerdasan buatan hanya bisa mengingat 2 sampai 3 paragraf konteks pembelajaran saja karena biayanya yang tinggi. DeepSeek pun memungkinkan aplikasi menyimpan lebih banyak histori pembelajaran karena lebih murah.

“Ini sangat berguna karena ketika siswa berinteraksi, AI bisa memberikan rekomendasi bahan dan metode pembelajaran yang sesuai,” imbuhnya.

Pembuktian Meeting.ai

Contoh lain peningkatan kecanggihan juga terjadi pada aplikiasi Meeting.ai setelah mengadopsi DeepSeek. Meeting.ai merupakan alat berbasis AI yang dirancang untuk mentranskrip, mengatur, dan merangkum rapat secara online, offline, maupun dari hasil rekaman meeting.

Pemanfaatan DeepSeek telah memungkinkan Meeting.ai untuk mendemonstrasikan kemampuan transkripsi real-time selama acara dengan lebih presisi dengan biaya yang lebih rendah.

“Yang menarik dari DeepSeek adalah tidak hanya sangat bagus secara performa, tetapi juga sangat murah dalam pembuatannya,” ucap Hokiman.

Dari paper yang dibuat, biaya produksi DeepSeek hanya sekitar US$5 juta. Sebagai perbandingan, perusahaan seperti Meta (pembuat Meta AI) butuh US$100 jutaan untuk membuat kecerdasan buatannya.

Dalam acara panel diskusi tersebut, Meeting.ai pun mendemonstrasikan teknologi open-source dari DeepSeek yang terbukti murah dan memiliki performa yang sangat baik dalam melakukan real-time transcription. (dmm)