Meta Singkirkan Profil AI di Media Sosialnya

Jakarta, ID – Meta Platforms Inc, perusahaan induk dari media sosial global bentukan Mark Zuckerberg dan rekan yang antara lain terdiri atas Facebook dan dan Instagram, memutuskan singkirkan fitur profil kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di media sosialnya tersebut.
Meta mengambil langkah tersebut karena profil AI lebih banyak membawa dampak negatif daripada positifnya, baik bagi citra perusahaan maupun menyebalkan bagi para pengguna media sosial Facebook dan Instagram.
Menurut laporan Android Headlines, profil AI ‘telah berdampak membuat banyak ulah yang menyebalkan’ bagi para pengguna dan pemilik akun di Facebook dan Instagram.
Profil AI telah berdampak kepada menjamurnya pembuatan akun palsu yang suka berbicara tidak menyenangkan dan tidak bisa diblokir oleh lawan bicaranya.
Tampaknya, upaya tidak dapat memblokir profil AI bukanlah yang diinginkan oleh Meta. Jadi, untuk memperbaiki masalah tersebut, Meta pun akhirnya memutuskan untuk menyingkirkannya begitu saja.
“Kami mengidentifikasi bug yang memengaruhi kemampuan orang untuk memblokir AI tersebut. Dan, keputusan menghapus akun (profil AI) tersebut untuk memperbaiki masalahnya,” kata seorang juru bicara Meta, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (8/1/2025).
Awalnya, profil AI dilatih oleh karyawan Meta dan dapat ditemukan di media sosial Facebook dan Instagram dengan tujuan meningkatkan percakapan yang menarik.
Namun, seringkali, profil AI malah telah mendorong lahirnya banyak akun palsu (fake) yang memainkan peran konyol, berbicara tidak menyenangkan dan menyebalkan kepada lawan bicara di kedua media sosial tersebut.
Meta memperkenalkan profil yang dibuat AI di platform media sosialnya, Facebook dan Instagram, pada September 2023. Namun, pada akhirnya, profil AI malah lebih mengganggu daripada sesuatu yang ingin diajak berinteraksi.
Akun Palsu Menyebalkan
Seperti yang dilaporkan oleh Engadget, pengguna Instagram dan Facebook bisa menemukan akun seperti ‘hellograndpabrian’ yang dibuat dari profil AI, yang berpura-pura menjadi ‘pengusaha tekstil pensiunan yang selalu belajar’.
Selain itu, ada akun ‘datingwithCarter’, seorang yang mengaku sebagai ‘pelatih kencan’.
Ada juga beberapa kasus di mana profil AI, bahkan, dapat menyinggung. Misalnya, ada profil Liv, seorang ‘ibu kulit hitam yang bangga dengan dua anak dan seorang yang suka mengatakan kebenaran’.
“Orang ini (Liv) dilatih oleh ‘tim yang sebagian besar berkulit putih’,” menurut tanggapannya sendiri (Liv) kepada Mady Castigan, seorang jurnalis independen, yan menemukan keanehan dari dampak profil AI.
Rencana Meta
Meta sebenarnya masih ada rencana/gagasan untuk menggunakan karakter/profil bertenaga AI di media sosialnya ke depan. Tampaknya rencana Meta untuk profil AI belum berakhir dengan banyak perbaikan.
Perusahaan tersebut masih ingin memperkenalkan karakter-karakter yang lebih baik tersebut secara bertahap ke platform media sosialnya. Meta pun masih menawarkan chatbot bertenaga AI yang dapat dilatih oleh kreator untuk merespons seperti saat menerima pesan dari pengikut.
Tahun lalu, Meta juga telah mengatakan akan lebih proaktif dalam mempromosikan konten yang dihasilkan AI di feed.
VP Generative AI Meta Connor Hayes mengatakan, mungkin lompatan berikutnya yang akan terjadi adalah melonggarkan batasan tentang apa yang dapat dibuat manusia.
“Dan, benar-benar menghadirkan feed konten yang merupakan kombinasi dari hal-hal yang, Anda tahu, telah dibuat manusia, tetapi juga yang sepenuhnya dihasilkan oleh mesin,” ungkap Connor Hayes.
Untungnya, terlepas dari kekurangan profil AI, saat ini, Meta masih memiliki produk lain dengan implementasi AI yang jauh lebih baik. Ini termasuk di antaranya, asisten Meta AI yang mendukung kacamata Ray-Ban, misalnya. (bdm)