Infodigital.co.id

Digitalisasi UMKM Dongkrak Ekonomi Kampung Dinoyo 40%

Jakarta, IDDigitalisasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) keramik telah mampu mendongkrak ekonomi Kampung Dinoyo, Malang, Jawa Timur sekitar 40%.

Melihat hal itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid pun menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung digitalisasi UMKM melalui program Upscaling UMKM Digital: Digitalize Culture through Technology.

Komitmen tersebut disampaikan Menkomdigi dalam kegiatan di Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Malang, Jawa Timur, yang dihadiri lebih dari 100 pelaku UMKM local. Mereka terus didorong memperkuat daya saing dan keberlanjutan bisnisnya melalui adopsi teknologi digital.

“Kampung Wisata Keramik Dinoyo adalah bukti nyata bagaimana digitalisasi dapat mengangkat warisan budaya keramik ke pasar global, menciptakan nilai tambah, dan membuka peluang baru bagi masyarakat,” ujar Meutya, dikutip InfoDigital.co.id, Minggu (5/1/2025).

Kampung Dinoyo memiliki 23 kios UMKM yang menghasilkan dan menjual keramik. Setiap bulan, mereka menghasilkan 4-5 juta keramik dan rata-rata omzetnya mencapai Rp 20-24 juta. UMKM di Kampung Dinoyo ini pun mampu meningkatkan ekonomi sebesar 40%.

Dalam acara tersebut, Menkomdigi hadir untuk membekali para pelaku UMKM dengan pelatihan penggunaan platform digital, termasuk e-commerce, media sosial, dan aplikasi pembayaran.

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi dapat menjadi alat untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing UMKM kita,” tambahnya.

Pemerintah juga disebutkan menunjukkan komitmennya melalui peluncuran program berkelanjutan yang mendukung UMKM dengan penyediaan infrastruktur internet andal di kawasan wisata.

“Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal memberdayakan masyarakat dan menciptakan ekonomi yang lebih inklusif,” jelas Meutya Hafid.

Menkomdigi yakin, langkah tersebut dapat menginspirasi UMKM lainnya di seluruh wilayah Indonesia untuk melakukan transformasi digital usahanya.

“Dengan kolaborasi berbagai pihak, kita bisa menjaga keberlanjutan budaya lokal sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global,” pungkas Meutya Hafid. (bdm)

Komentar

Iklan