2 Startup RI Lulus Program Google
Jakarta, ID – Kuasar dan Paperless Hospital, 2 startup asal Indonesia (RI), berhasil lulus dari Google for Startups AI Academy setelah menjalani program pelatihan intensif selama tiga bulan.
Program yang diikuti oleh 23 startup dari berbagai penjuru Asia Pasifik erhasil membekali keduanya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan solusi berbasis AI yang inovatif dan berdampak.
Head of Google for Startups APAC Michael Kim menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan menghubungkan dunia dengan startup di kawasan ini, termasuk dari Indonesia.
“Indonesia memiliki banyak startup AI yang ambisius, tetapi sering menghadapi tantangan dalam membangun jaringan global,” ungkap Kim, dalam pernyataannyam, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (24/12/2024).
AI Academy pun memberikan pelatihan teknis dan nonteknis, seperti peningkatan skala bisnis dan pengembangan jaringan, serta mempertemukan mereka dengan inovator dari seluruh dunia.
Selain pelatihan teknis, AI Academy membangun komunitas yang kuat bagi para peserta. Peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga terhubung dengan berbagai alumni dan ahli di bidang AI.
Program tersebut juga memberikan dukungan berkelanjutan untuk memastikan startup tetap relevan dan kompetitif di pasar global.
Paperless Hospital
Paperless Hospital merupakan startup yang menghadirkan solusi di sektor kesehatan dengan memanfaatkan teknologi seperti Vertex AI untuk meningkatkan akurasi layanan speech-to-text.
“Selain tools yang membantu dalam peningkatan akurasi layanan kami, program Google ini memberikan wawasan penting terkait etika, kerahasiaan, dan privasi data pasien, yang menjadi kunci dalam industri kesehatan,” tutur CEO & Founder Paperless Hospital Tri Wahyudi.
Saat ini, Paperless Hospital fokus meningkatkan literasi di klinik dan rumah sakit di luar Pulau Jawa untuk memperluas pemanfaatan AI dalam industri kesehatan di Indonesia.
Kuasar
Sementara itu, Kuasar berfokus pada pengembangan platform influencer berbasis AI generatif yang mendukung solusi pemasaran kreatif.
“Jadi, program ini (Google) menyediakan akses bagi kami untuk menggunakan aplikasi Gemini dan beberapa kemampuan lainnya, termasuk Vertex AI dalam ekosistem Google Cloud Platform,” ujar CEO and founder Trimikha Valentius.
Ia juga melihat teknologi tersebut sangat transformatif bagi industri lokal, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kampanye pemasaran.
“Mengikuti program AI Academy mampu memperkuat inovasi kami melalui akses ke komunitas inovator yang dapat saling berbagi pengalaman dan berkolaborasi,” imbuh Trimikha. (bdm)