Kemkomdigi Ajak Gotong-Royong Cetak 10 Juta Talenta Digital
Jakarta, ID – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyampaikan, Indonesia sebenarnya butuh 10 jutaan talenta digital hingga 2023 dan hanya mampu terpenuhi 6 jutaan.
Karena itu, dia pun menegaskan pentingnya aksi bersama dan kolaborasi berbagai pihak untuk mengatasi kesenjangan talenta digital di Indonesia tersebut.
“Di tahun 2023, dibutuhkan sekitar 10 juta talenta digital, dan saat ini, ekosistem yang ada hanya mampu menyediakan sekitar 6 juta. Jadi, ada gap sekitar 4 juta harus kita isi,” ujar Nezar, dalam Peluncuran AI Merdeka Accelerating AI Adoption for Indonesia Emas 2045 di Jakarta, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (25/11/2024).
Nezar Patria menekankan upaya tersebut tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Karena itu, ia mengajak semua pihak, mulai dari kampus, industri, hingga komunitas, bergotong-royong mencetak talenta digital yang mumpuni.
“Bekerja sama bergotong royong menghasilkan talenta digital agar kita bisa melaju lebih mantap dalam memperkuat ekosistem ekonomi digital di Indonesia,” imbuhnya.
Wamenkomdigi melanjutkan, dukungan atas AI Merdeka diperlukan karena selaras dengan fokus pemerintah untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional.
“Ini inisiatif yang sangat baik dari Lintasarta, Indosat, dan NVIDIA untuk membuat satu program pengembangan pemantapan talenta digital yang disebut dengan AI Merdeka,” ungkap Nezar.
Dia mengharapkan, gerakan tersebut mampu mencetak generasi baru talenta digital Indonesia yang kompeten dan berdaya saing global.
“Saya berharap, inisiatif ini bersama dengan program pengembangan talenta digital lainnya, dapat melahirkan individu-individu berbakat yang mampu mendorong terwujudnya visi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Acara itu dihadiri Director for Strategic Engagement and Emerging Market for NVIDIA Enterprise Business Anissh Pandey, CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dan President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena.
Hadir juga, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komdigi Hoky Situngkir, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Irene Umar, dan Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika) Hammam Riza. (bdm)