e-Commerce Penyokong Utama Ekonomi Digital RI Nyaris US$100 miliar
Jakarta, ID – Laporan terbaru e-Conomy SEA 2025 dari Google, Temasek, dan Bain & Company menyebut, gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia (RI) hampir US$100 miliar atau US$ 99 miliar tahun 2025, tumbuh 14% dibandingkan 2024. Ekonomi digital RI masih terbesar di Asia Tenggara.
Seluruh subsektor utama ekonomi digital terus tumbuh dua digit, dengan subsektor perdagangan secara elektronik (e-commerce) tetap menjadi kontributor terbesar terhadap GMV.
Nilai sektor e-commerce diproyeksikan tumbuh lebih dari 14% menjadi US$71 miliar, menunjukkan percepatan signifikan dibanding tahun sebelumnya (year on year/YoY).
Kenaikan pesat tersebut didorong oleh pertumbuhan video commerce yang mencatat lonjakan volume transaksi 90% (YoY) hingga mencapai 2,6 miliar transaksi serta peningkatan 75% (YoY) dalam jumlah penjual dan toko daring, total mencapai 800 ribu.
“Konvergensi antara konten dan perdagangan kini tak terelakkan. Indonesia menjadi pasar video commerce terbesar dan tumbuh paling cepat di Asia Tenggara,” kata Country Director Google Indonesia Veronica Utami, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (14/11/2025).
Keberhasilan dan dominasi Indonesia di Asia Tenggara itu didorong oleh kuatnya adopsi gaya hidup digital oleh konsumen yang juga berdampak langsung pada subsektor lain.
“Pertumbuhan dua digit yang berkelanjutan di berbagai subsektor digital utama membuktikan bahwa momentum Indonesia merata di seluruh ekosistem,” tuturnya.
Menurut dia, ekonomi digital Asia Tenggara telah menunjukkan pertumbuhan luar biasa dan resiliensi yang kuat, mempertahankan momentumnya meskipun menghadapi periode kehati-hatian investor dan perubahan kondisi makro ekonomi selama satu dekade terakhir.
Perkembangan AI
Selain didorong sektor video commerce, Partner Bain & Company Aadarsh Baijal menambahkan, pertumbuhan kuat ekonomi digital di Indonesia ditopang oleh layanan keuangan digital, media digital, dan adopsi AI.
“Tren tersebut mencerminkan bagaimana ‘dekade digital’ kawasan ini telah membangun fondasi kuat untuk mendorong tahap penciptaan nilai (value creation) berikutnya,” kata Aadarsh Baijal.
Peluang terbesar saat ini terletak pada bagaimana bisnis memanfaatkan AI sebagai katalis dampak dan membangun kepercayaan, bersamaan dengan penyesuaian strategi terhadap dinamika kawasan.
“Seiring dengan konsolidasi pasar dan kembalinya kepercayaan investor, gelombang pertumbuhan berikutnya akan lebih terarah, efisien, dan digerakkan oleh inovasi,” imbuhnya. (bdm)
Perkembangan Ekonomi Digital RI
| Tahun | Nilai US$ Miliar |
| 2025 | 180-340 |
| 2024 | 99 |
| 2023 | 87 |
| 2022 | 80 |
Sumber: Google, Temasek, dan Bain & Company
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now



