Infodigital.co.id

Tani Digital Tingkatkan Hasil Petani di Sragen

abmuslim1969/

Jakarta, IDKementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mendukung ketahanan pangan nasional dengan menghadirkan program Tani Digital. Uji coba juga berhasil meningkatkan produktivitas petani di Sragen, Jawa Tengah.

Program Tani Digital dihadirkan untuk mentransformasi pertanian di Tanah Air, sehingga lebih efisien dan hidup petani ikut naik kelas melalui pemanfaatan teknologi internet of things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI).

Sektor pertanian Indonesia pun diharapkan memasuki era baru yang tak hanya mengandalkan tenaga dan lahan, tetapi juga teknologi, data, dan inovasi digital untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Teknologi baru itu tidak hanya mengawang, tapi harus membumi.  IoT dan AI adalah teknologi baru yang harus kita manfaatkan agar berdampak langsung terhadap produktivitas masyarakat,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, dalam kegiatan Panen Tani Digital di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah,dikutip InfoDigital.co.id,  Rabu (5/11/2025).

Dia menjelaskan, salah satu alat yang digunakan dalam program Tani Digital adalah IoT Smart Precision Agriculture System, inovasi lokal buatan anak bangsa, yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, menekan biaya, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Tadi, kita sudah lihat produktivitasnya naik, sementara untuk penggunaan pupuk penurunannya sampai 50%. Kemudian, ada penurunan emisi karbon dan polusi air dengan penggunaan pupuk berlebih juga menjadi turun,” ungkapnya.

Program Tani Digital merupakan kolaborasi antara Kemkomdigi, Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Sragen, dan mitra penyedia teknologi guna memperkuat ketahanan pangan nasional berbasis data.

“Ini adalah startup-startup lokal. Kalau kita mau mewujudkan kedaulatan pangan, teknologinya juga harus berdaulat. Anak-anak muda ini telah membuktikan bahwa startup lokal bisa memberi solusi,” tandas dia.

Program Tani Digital disebutnya sejalan dengan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto seperti yang disampaikan oleh dalam KTT APEC 2025 di Korea Selatan, baru-baru ini.

Menurut Meutya, Presiden Prabowo saat itu mengungkapkan, untuk mencapai swasembada pangan, diperlukan pemanfaatan teknologi-teknologi pertanian modern, antara lain IoT dan AI.

“Kita ingin agar teknologi ini bisa dimanfaatkan dalam hal-hal yang menjadi prioritas Bapak Presiden,” tegasnya.

Testimoni Petani

Seorang petani asal Kabupaten Sragen Tri Widodo pun menceritakan pengalaman langsung manfaaat penggunaan teknologi IoT untuk pertanian yang digarap kepada Menkomdigi Meutya Hafid.

Kepada Meutya, Tri Widodo menjelaskan perbedaan penggunaan pupuk yang signifikan dengan penghematan sekitar 40%.

“Saya sebelum pakai alat digital Jinawi itu, Bu, (pengeluaran biaya) pupuk per satu hektarnya 1,05 ton. Setelah pakai alat ini, saya menggunakan pupuk per hektarnya hanya 650 kilogram,” jelas Tri Widodo,

Selain itu, perangkat IoT yang digunakan juga memudahkan petani melakukan pengecekan terhadap kondisi lahan pertanian.

“Alat digital ini juga saya bisa melihat kesehatan tanahnya, kekurangan zat asam, itu bisa kita lihat,” ungkapnya.

Transformasi pertanian melalui Tani Digital pun diharapkan menjadi bukti nyata bahwa teknologi bukan hanya milik orang kota, tetapi juga sahabat bagi para petani di desa. (bdm)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan