Suntikan Modal dan Rights Issue Lambungkan Saham Surge

Jakarta, ID – Saham PT Solusi Sinergi Digital/Surge Tbk, emiten bidang periklanan, produk dan layanan digital, serta jaringan serat optik berkode saham WIFI, telah naik Rp700 (33,98%) ke level Rp2.760 lima hari terakhir (17-23/7/2025).
Kenaikan saham WIFI tersebut diduga seiring dengan sentimen positif suntikan modal dari investor strategis. NTT e-Asia Corporation resmi mengambil alih 685.781.921 (49%) saham PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) dengan nilai sekitar Rp1 triliun yang merupakan cucu usaha Surge dan tuntasnya rights issue Surge.
Pada Kamis (17/7/20250 pekan lalu, saham WIFI ditutup menguat Rp130 dari Rp2.060 ke level penutupan Rp 2.190. Selanjutnya, Jumat (18/7/2025), sahamnya menguat Rp 530 ke posisi penutupan Rp2.720.
Pada Senin (21/7/2025), saham WIFI naik Rp240 dari Rp2.720 ke level penutupan Rp2.960. Selanjutnya, Selasa (22/7/2025, saham WIFI sempat mencapai level tertinggi Rp3.170. Namun, akhirnya, sahamnya turun ke pnutupan Rp2.820.
Terakhir, pada Rabu (23/7/2025, saham WIFI ditransaksikan kembali turun Rp70 (2,47%) ke penutupan Rp2.760. Sahamnya dibuka dari Rp2.810, serta sempat ke level terendah Rp2.600 dan tertinggi Rp2.870.
Bursa Efek Indonesia pun mempertanyakan kenaikan/volatilitas saham WIFi tersebut. “Apakah perseroan mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek Perusahaan,” tanya Bursa Efek Indonesia, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (24/7/2025).
Direktur Utama Surge Yune Marketatmo menjelaskan, manajemen Surge mengetahui beberapa informasi atau fakta material mungkin telah mempengaruhi nilai efek (saham) perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
“Antara lain, adanya peningkatan modal yang terjadi pada PT IJE, di mana NTT e-Asia melakukan penambahan modal sebesar 49,00% saham,” tutur Yune.
Surge juga telah merealisasikan penerbitan 2.949.193.897 saham baru dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/right issue) dengan perolehan dana sekitar Rp5,89 triliun .
Perolehan dana tersebut memperkuat permodalan guna mendukung ekspansi Perseroan ke bidang jaringan residensial (fiber to the home/FTTH) yang akan meningkatkan kinerja operasional dan kinerja keuangan perseroan di masa yang akan datang.
“Dapat disampaikan juga bahwa terkait hal-hal tersebut, perseroan telah menyampaikan keterbukaan informasi sesuai dengan peraturan yang berlaku,” imbuhnya. (bdm)