Studi OutSystems: 93% Eksekutif Kembangkan Agen AI Sendiri

Jakarta, ID – Penelitian terbaru dari OutSystems, pemimpin global di bidang platform pengembangan low-code bertenaga teknologi AI, menyebutkan, 93% dari eksekutif pengembang telah/berencana untuk mengembangkan agen AI khusus sendiri.
Kesimpulan tersebut didapat dari hasil studi OutSystems yang berjudul ‘Navigating Agentic AI & GenAI in Software Development: Human-Agent Collaboration’ dipublikasikan bekerja sama dengan CIO Dive dan KPMG.
Studi tersebut secara spesifik mengeksplorasi penggunaan AI secara luas di seluruh otomatisasi siklus pengembangan software (SDLC) dalam bisnis di seluruh dunia.
“Siklus pengembangan software kini tengah mengalami perubahan besar, seiring meningkatnya investasi AI untuk menjaga daya saing organisasi,” ujar CEO OutSystems Woodson Martin, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (21/7/2025).
Saat ini, para pemimpin di sektor teknologi informasi menghadapi banyak tantangan dalam menciptakan nilai bisnis yang terukur sambil mengelola sumber daya yang terbatas dan memastikan investasi teknologi selaras dengan tujuan strategis jangka panjang.
Agentic AI pun hadir sebagai solusi untuk mengatasi hambatan yang sering muncul dalam pendekatan teknologi tradisional, seperti perangkat yang terfragmentasi serta keterbatasan dalam mengakses dan mengintegrasikan data yang tersebar di seluruh organisasi
Dengan agentic AI, para eksekutif perusahaan dapat mengotomatisasi proses berskala besar, menciptakan pengalaman digital yang lebih personal, dan mendorong inovasi lebih cepat.
Teknologi itu juga memungkinkan akses data lintas organisasi, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan, regulasi, dan tata kelola.
Dengan demikian, AI menjadi kunci dalam mentransformasi proses bisnis dan membentuk masa depan bisnis yang berfokus pada kecerdasan buatan.
Lebih lanjut, Martin menyampaikan, dengan mengintegrasikan AI ke dalam alat pengembangan software, para pemimpin di sektor teknologi informasi dapat menghadapi perubahan ini secara efektif dan aman.
“Dalam waktu dekat, agen AI akan berfungsi layaknya tim spesialis yang memantau kebutuhan bisnis, menemukan peluang, dan menyempurnakan solusi secara proaktif,” imbuhnya.
Dengan begitu, developer dan pemimpin bisnis bisa lebih fokus pada inovasi dan prioritas strategis. Laporan ini menunjukkan bagaimana kemajuan AI mengubah peran tradisional dan membuka ruang kolaborasi baru antara manusia dan teknologi,” katanya.
Survei OutSystems
Sementara itu, laporan OutSystems memuat hasil survei terhadap 550 pimpinan perusahaan software global yang meneliti bagaimana adopsi AI dapat mengubah proses pengembangan software, dengan hasil yang terukur.
Lebih dari 2/3 responden melaporkan adanya peningkatan produktivitas para pengembang dan kualitas software yang ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah bug.
Sebanyak 62% responden melaporkan peningkatan kapabilitas pengembangan dan 60% menunjukkan adanya peningkatan efisiensi pengujian dan jaminan kualitas (quality assurance).
Dengan AI yang bertindak sebagai penghubung untuk proses pengembangan software, perkembangan ini lebih dari sekadar peningkatan efisiensi.
Teknologi tersebut memungkinkan pengembang terhindar dari tugas-tugas repetitif dan menjadi lebih fokus dengan pembuatan solusi inovatif melalui kemitraan dengan para pemimpin bisnis dan menyelesaikan tantangan pengguna yang lebih kompleks. (dmm)