Infrastruktur Digital Kunci Pemerataan AI

Jakarta, ID – Indonesia tengah gencar menyiapkan ekosistem dan mendorong pemerataan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Tanah Air.
Namun, pemerataan pengembangan dan pemanfaatan teknologi AI diyakini akan lebih mudah dilakukan jika didukung infrastruktur digital untuk akses internet yang memadai.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid pun sampai menegaskan bahwa infrastruktur digital menjadi prasyarat utama bagi pemerataan pengembangan dan pemanfaatkan AI di Indonesia.
Dalam forum Hipmi x MVT Connect 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan, Meutya pun mendorong percepatan akses internet di kawasan timur sebagai fondasi transformasi AI yang inklusif, aman, dan etis.
“Ini adalah modal dasar untuk digitalisasi dan kemudian embracing atau menerima kecerdasan artificial. Tanpa ini (infrastruktur digital memadai), AI tidak akan mungkin terjadi,” ujar Meutya di Hotel Claro Makassar, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (17/6/2025).
Dia pun menjelaskan, dengan tersedianya konektivitas yang memadai di seluruh wilayah Tanah Air, teknologi AI akan dapat dimanfaatkan di berbagai bidang.
Saat ini, lanjut Meutya, teknologi AI telah banyak dimanfaatkan di dunia pemasaran, industri gim, dan pendidikan. Pemerintah Indonesia pun mendorong pemanfaatannya di bidang pendidikan, ketahanan pangan, perikanan, dan layanan pemerintahan.
“Perikanan salah satu yang menjadi concern juga dari Presiden Prabowo Subianto dan kita juga ingin AI lebih banyak masuk di layanan publik atau pemerintahan. Jadi, ini yang harus kita dorong ke depan,” tuturnya.
Selain itu, Menkomdigi meminta para pelaku usaha agar memiliki kemampuan di bidang digital dan mulai memanfaatkan AI untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
Pemerintah Indonesia juga ditegaskannya akan terus mendorong peningkatan konektivitas digital di Indonesia bagian timur untuk mewujudkan transformasi digital ke seluruh wilayah Indonesia.
“Harusnya kalau transformasi digital berjalan baik, kita enggak ada lagi daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan) karena diterobos dengan digitalisasi,” katanya.
Sementara itu, acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, serta Ketua Umum BPD Hipmi Sulawesi Selatan Andi Amar Ma’ruf Sulaiman. (bdm)