Infodigital.co.id

Komunitas London Diajak Investasi AI di Indonesia

Wamenkomdigi Nezar Patria (kanan menghadap kamera) di Kedubes RI London. (Dok Kemkomdigi)

Jakarta, ID – Komunitas teknologi dan diaspora INdonesia yang tinggal di London, Inggris, diajak untuk menginvestasikan dananya pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial/AI) di Tanah Air.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria saat menjadi pembicara pada acara bertajuk Investing in Indonesia AI’s Future di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, pekan lalu.

Acara itu menjadi platform strategis untuk memperkuat kolaborasi  diaspora Indonesia dengan komunitas teknologi di Inggris dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan AI yang etis, inklusif, dan produktif.

Pada kesempatan tersebut, Nezar Patria pun memaparkan visi Indonesia di era AI. Teknologi AI diharapkan menjadi pendorong utama transformasi digital untuk pertumbuhan ekonomi dan pencapaian status negara berpenghasilan tinggi.

“Peta Jalan AI Nasional akan menjadi landasan kritis untuk fondasi yang kuat dan siap menghadapi masa depan, memandu pengembangan dan penggunaan AI yang etis, inklusif, serta produktif di seluruh sektor,” tegas Wamenkomdigi, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (16/6/2025).

Wamenkomdigi pun menyoroti berbagai peluang pengembangan AI di Indonesia, termasuk keanekaragaman geografis, linguistik, budaya, dan sosial-ekonomi yang membuka kesempatan untuk pengembangan NLP multibahasa dan solusi AI berbasis akar rumput.

Selain itu, Indonesia memiliki populasi muda yang tumbuh pesat dan melek digital, serta posisi global yang strategis sebagai jembatan antara Utara dan Selatan dalam diplomasi AI.

Nezar Patria juga menjelaskan strategi kementerian yang ada di Tanah Air dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia menghadapi masa depan pekerjaan di era AI.

“Pemerintah fokus pada kuantitas untuk memenuhi permintaan yang meningkat atas talenta AI dan digital, serta kualitas untuk memastikan tenaga kerja kita kompetitif di panggung global,” jelasnya.

Pendekatan Regulasi

Mengenai pendekatan regulasi teknologi yang adaptif, Wamenkomdigi menegaskan, fokus Indonesia pada keseimbangan antara mendorong inovasi sambil memastikan fondasi etis yang kuat untuk AI.

Pendekatan tersebut mencakup penetapan prinsip-prinsip utama yang jelas dan kuat untuk memastikan kepastian hukum, mencegah kepatuhan ganda, dan memfasilitasi inovasi.

Selain itu, Indonesia bergerak melampaui regulasi tradisional dengan menjajaki berbagai perangkat tata kelola teknologi, seperti pedoman lunak, kerangka kerja, dan sandbox.

Pada akhir sesi, dia menyampaikan pesan khusus kepada para profesional muda Indonesia, mahasiswa, dan komunitas teknologi yang hadir di London, mengenai potensi kontribusi yang bisa dilakukan terhadap masa depan AI Indonesia.

“Kemampuan untuk terus belajar, beradaptasi dengan perubahan teknologi, dan mengembangkan soft skills, seperti berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif, adalah kunci utama untuk relevan dan unggul di masa depan,” pungkas Nezar. (bdm)

Komentar

Iklan