Bagikan:

Jakarta, ID – Ada empat perilaku gaya hidup kurang sehat dari masyarakat yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, yaitu merokok, kurang aktivitas fisik, minim konsumsi buah dan sayur, serta konsumsi gula, garam, dan lemak secara berlebihan.

Kebiasaaan gaya hidup itu perlu ditinggalkan agar bisa meningkatkan kualita hidup seseorang, termasuk menjaga kesehatan jantung dan stroke. Sebab, penyakit jantung dan stroke menjadi salah satu penyebab kematian yang besar di dunia.

Apalagi, berdasarkan data Global Status Report on NCD 2019 (IHME), sebanyak 17,8 juta kematian, atau 1 dari 3 kematian di dunia ini setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan.

“Bisa dilihat. penyakit jantung saat ini mulai banyak pada usia-usia muda. Kenapa terjadi pergeseran usia pada penyakit jantung? Karena adanya perubahan gaya hidup yang tidak sehat itu,” kata dr Nadia, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (28/9/2024).

Menurut dia, penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di dunia selama 20 tahun terakhir. Kematian akibat penyakit jantung secara global mencapai 18,6 juta setiap tahun. Angkanya meningkat jadi 20,5 juta tahun 2020 dan 24,2 juta pada 2030.

President of Indonesian Heart Association dr Radityo Prakoso menambahkan bahwa penyakit jantung iskemik berkontribusi terhadap persentase kematian tertinggi di antara berbagai penyakit jantung.

Penyakit jantung juga tidak hanya ditemukan pada usia tua, tetapi juga usia muda. “Gaya hidup tidak sehat memang menjadi penyebab paling umum dari penyakit jantung koroner di usia muda,” kata dr Radityo.

Tanda Penyakit Jantung

Lebih lanjut, dr Radityo menyebutkan beberapa gejala yang menandakan seseorang terjangkit penyakit jantung, yaitu rasa tidak nyaman di area dada (nyeri, sesak, tertekan, terbakar), mual dan muntah, dan keringat dingin.

Selanjutnya, pusing/pingsan, nyeri menjalar ke lengan, rahang, tenggorokan, atau punggung, kaki bengkak, mudah lelah, berdebar-debar, detak jantung tidak teratur, serta batuk tidak kunjung sembuh dengan sputum berwarna pink muda/putih berbusa.

“Kendati demikian, gejala tersebut dapat bervariasi antara individu. Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila ada dugaan kuat penyakit jantung terutama jika memiliki risiko tinggi,” kata dr Radityo.

Cara Pencegahannya

dr Radityo melanjutkan, 80% penyakit jantung dapat diatasi melalui pencegahan primer, yaitu promosi kesehatan dan proteksi spesifik, seperti berhenti merokok, makan makanan sehat, rutin beraktivitas fisik, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, tidur yang cukup, dan menjaga berat badan ideal.