XL Axiata akan Laporkan Keuangan Diaudit
Jakarta, ID – PT XL Axiata Tbk, emiten telekomunikasi digital (telko) di Tanah Air berkode saham EXCL, memberikan laporan kepada Bursa Efeek Indonesia akan melaporkan keuangan kuartal III-2024 yang sudah diaudit.
Corporate Secretary PT XL Axiata Tbk Ranty Astari Rachman menyampaikan, XL Axiata akan melakukan penyampaian laporan keuangan (LK) kuartal III-2024 untuk tahun buku 2024 yang diaudit oleh akuntan publik.
“Perseroan berencana melakukan audit atas LK kuartal III per tanggal 30 September 2024 oleh Kantor Akuntan Publik Rintis, Jumadi, Rianto Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers),” ungkap Ranty, dikutip InfoDigita.co.id, Senin (7/10/2024).
Menurut dia, XL Axiata pun akan menyampaikan LK kuartal III yang dimaksud kepada pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, dan publik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tak disebutkan alasan penyampaikan LK akan diaudit dulu.
Akuisisi First Media
Namun, XL Axiata baru saja menuntaskan transaksi pengambilalihan aset ServiceCo dari perusahaan afiliasi PT Link Net Tbk (LINK) pada Jumat (27/9/2024). Karena itu, audit dilakukan untuk mengonsolidasikan aset ekuisisi layanan internet First Media tersebut.
Sebelumnya, pada 10 September 2024, XL Axiata telah mengumumkan rencana pembelian dan pengambilalihan aset Link Net, semua hak dan kepentingan atas ServeCo senilai Rp 1,87 triliun yang pembayarannya dilakukan di depan sekaligus.
XL Axiata juga menyewa jaringan HFC/FTTH dan/atau fasilitas Linknet dengan total potensi pembayaran biaya sewa yang mungkin dibayar selama periode efektif sebanyak Rp 11,06 triliun, dengan total nilai transaksi secara keseluruhan Rp 12,94 triliun.
Transaksi XL Axiata atas ServiceCo Link Net itu untuk merespons peluang besar pada bisnis layanan internet gabungan fixed broadband dan mobile broadband (fixed mobile convergence/FMC) di Tanah Air yang terus meningkat dan Indonesia sudah tertinggal.
Pada perdagangan Jumat (4/10/2024), saham EXCL ditransaksikan melemah Rp 10 (0,44%) ke level Rp 2.250, mengikuti tren IHSG yang bergerak negatif sepekan lalu. (dmm)