Bagikan:

Jakarta, ID – Pendiri dan Information Technology Security Specialist Vaksincom Alfons Tanujaya mengingatkan masyarakat di Tanah Air agar lebih berhati-hati terhadap potensi penipuan dan kejahatan siber  atas nama Kantor Pajak sebagai dampak bocornya 6,6 juta data wajib pajak (WP) dari Ditjen Pajak.

Ya, seperti diberitakan, oknum peretas atas anomim Bjorka kembali berulah meretas platform Direktorat Jenderal Pajak, Kemenkeu (Ditjen Pajak) dan mengklaim berhasil membobol 6,6 jutaan data WP, baik dari yang kecil dan punya nama besar.

Vaksincom pun telah melakukan pengecekan secara acak terhadap sebagian kecil data yang bocor, terutama tiga menteri terkenal di Tanah Air. Hasilnya, data yang bocor valid dan sesuai dengan yang asli atau berasal dari Ditjen Pajak.

Sementara itu, Bjorka telah mengklaim berhasil mendapatkan data dari Ditjen Pajak yang meliputi antara lain, nama wajib pajak (WP), tanggal lahir, nomor pokok wajib pajak (NPWP), kantor pajak, alamat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nomor ponsel, dan alamat e-mail.

“Data yang bocor fixed sesuai data kependudukan. Jadi, dia (data yang bocor) mengandung banyak informasi penting yang merisaukan.  Sudah bocor, tapi ini juga langsung connect, selain ke data WP kecil, ada tiga WP besar di dalam daftar yang semuanya menteri,” ungkap Alfons, dalam pernyataannya, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (19/9/2024).

Data-data WP tersebut sangat berbahaya jika digunakan oleh orang yang tidak berwenang atau penjahat. Sebab, data bisa digunakan oleh penjahat untuk memeras para pemiliknya dengan klaim untuk membayar kekurangan pajak yang belum dibayar atau tebusan sebagai kompromi tak usah membayar kekurangan pajak.

“Jadi, jangan langsung percaya (ketika dihubungi yang mengaku orang Kantor Panjak). Walaupun dia punya banyak data kita lengkap, jangan langsung percaya. Kalau perlu samperin Kantor Pajaknya, jangan takut. Karena, kalau Anda sampai tertipu ya selesai (akan menyesal),” tutup Alfons.

Data WP 3 Menteri

Pada kesempatan tersebut, Alfons pun memastikan ada tiga data WP menteri yang terkenal yang ikut diretas dan dibocorkan oleh Bjorka. Data yang beredar dari ketiganya juga valid sesuai aslinya, menurut pelacakan Vaksincom.

Alfons pun memberikan beberapa kata dan kalimat kunci agar masyarakat di Tanah Air bisa menebak dan menerka, siapa tiga menteri yang data pribadi dan WP-nya berhasil diretas dan dibocorkan oleh Bjorka, sebagai berikut.

Ketiganya terdiri atas menteri mantan ketum parpol yang kini sudah tidak menjadi ketum parpol, menteri yang juga Ketum PSSI, serta menteri perempuan terkait keuangan yang baru saja berulang tahun akhir Agustus 2024.

Alfons pun mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memperbaiki keamanan siber dan pengamanan data penting di Kementerian Keuangan, terutama Ditjen Pajak agar tak terulang di masa depan.

“Jadi, kira-kira seperti itu, lalu eh pas dilihat, ada juta kebocoran data Angkasa Pura (AP) Airport pula. Ini bikin bikin sakit kepala sih. Jadi, ada 68 jutaan data Angkasa Pura dan 6,6 juta dari Ditjen Pajak yang bocor. Khusus data Ditjen Pajak dijual US$ 10.000 atau sekitar Rp 150 jutaan oleh Bjorka di darkweb,” pungkas Alfons. (bdm)