Waduh, Laba Bersih Telkom Turun 9,4%
Jakarta, ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, perusahaan telekomunikasi digital terbesar Indonesia dengan kode saham TLKM, telah membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 17,7 triliun pada 2024 hingga kuartal III atau September, turun 9,4% dari perode sama tahun sebelumnya Rp 19,49 triliun.
Laba tersebut diperoleh dari total pendapatan Telkom yang mencapai Rp 112,2 triliun, tumbuh positif tipis sebesar 0,9% dibandingkan periode tahun 2023 hingga September (year on year/YOY) Rp 111,23 triliun, setelah dkurangi semua biaya dan pajak.
“Laba bersih yang dibukukan Telkom pun Rp 17,7 triliun, dengan margin laba bersih sebesar 15,8% pada periode tersebut,” ungkap Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, dalam info memo laporan keuangan sembilan bulan Telkom 2024, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (31/10/2024).
Lebih terperinci, pendapatan konsolidasi terbesar Telkom tersebut dikontribusi dari layanan data serta jasa internet dan teknologi informasi (TI) Rp 67,91 triliun, meningkat 7,2% dari sebelumnya Rp 63,36 triliun.
Selanjutnya, pendapatan dari IndiHome, yang kini dikelola oleh Telkomsel, senilai Rp 19,62 triliun, turun 9,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 21,78 triliun.
Kemudian, bisnis legacy yang terdiri atas SMS serta suara berbasis seluler dan kabel (fixed and cellular voice) terus turun 27% menjadi Rp 7,89 triliun dari sebelumya Rp 10,81 triliun.
Telkom juga masih membukukan pendapatan interkoneksi Rp 6,87 triliun, naik 3,7% dari sebelumnya Rp 6,62 triliun. Terakhir, pendapatan layanan telekomunikasi lain dan jaringan Rp 9,91 triliun, naik 14,7% dari sebelumnya Rp 8,64 triliun.
Selanjutnya, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) Telkom mencapai Rp 56,6 triliun, dengan margin EBITDA sebesar 50,5%.
“Dengan memperhitungkan program pensiun dini (early retirement program/ERP), EBITDA perseroan yang dinormalisasi turun sebesar 2,1% YoY dan margin EBITDA yang dinormalisasi menjadi 51,5% YoY,” tutur Ririek.
Jika memperhitungkan mark-to-market (dari investasi di GoTo, ERP, dan aset unlocking Telkomsel), laba bersih operasional Telkom turun 5,1% YoY dengan margin laba bersih operasional sebesar 16,6% YoY.
Kontribusi Telkomsel
Sementara itu, Telkomsel mencatat pertumbuhan pendapatan konsolidasi yang positif dengan tingkat profitabilitas yang sehat didukung oleh pertumbuhan bisnis digital sebesar 2,5% YoY.
Telkomsel berhasil membukukan pendapatan Rp 85,21 triliun, naik 16,4% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 73,19 triliun. Pendapatan dikontribusi bisnis legacy Rp 6,59 triliun, bisnis digital Rp 58,76 triliun, dan IndiHome Rp 19,84 triliun.