Telkom Realisasikan Belanja Investasi Rp24,5 Triliun

Jakarta, ID – Tahun fiskal 2024, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, emiten telekomunikasi digital terbesar di Tanah Air dengan kode saham TLKM, merealisaikan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk investasi Rp24,5 triliun atau 16,3% dari total pendapatan.
Sebagian besar capex Telkom pada tahun lalu tersebut dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan meningkatkan pengalaman dan kepuasan pelanggan.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai belanja modal Telkom tersebut turun Rp8,5 triliun (25,75%). Sebab, pada 2023, Telkom masih membelanjakan modal untuk ekspansi mencapai Rp 33 triliun.
“Realisasi capex yang relatif lebih rendah pada fiskal 2024 disebabkan oleh beban back-end untuk mengantisipasi penyelesaian integrasi sistem one-billing dan segmen data center yang kurang belanja,” ungkap Dirut Telkom Ririek Adriansyah, dalam Infomemo LK 2024, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (24/4/2025).
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan inisiatif strategis Telkom pada optimalisasi capex. Karena itu, pada 2024, belanja konektivitas lebih diselaraskan dengan strategi konvergensi tetap-seluler (fixed mobile convergence/FMC).
Telkom pun terus fokus untuk memaksimalkan sinergi di seluruh jaringan akses, infrastruktur backbone, serta sistem TI untuk meningkatkan efisiensi dan konektivitas.
Ririek menjelaskan, lebih dari 50% capex 2024 dialokasikan untuk memperluas konektivitas digital, termasuk jaringan serat optik, menara, satelit, dan kabel bawah Laut yang memperkuat komitmen Telkom untuk jangkauan nasional dan internet berkecepatan tinggi.
Sementara itu, belanja investasi tahun 2024 sisanya digunakan untuk mendukung pengembangan platform digital (misalnya pusat data, cloud, dll), serta layanan digital.
“Dengan mengutamakan infrastruktur yang tangguh dan inovasi, Telkom terus mendorong transformasi digital dan meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia,” tutur Ririek.
Hingga Desember 2024, Telkom, melalui anak usaha Telkomsel, memiliki 271.040 base transceiver station (BTS), termasuk 221.290 BTS 4G dan 975 BTS 5G guna memastikan kesiapan kapasitas untuk permintaan digital di masa mendatang.
Jumlah BTS tahun lalu tersebut bertumbuh 9,5% dibandingkan tahun 2023 sebanyak 247.472 unit BTS. “Kami terus memperkuat kepemimpinan jaringan dengan memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas,” pungkas Ririek. (bdm)