2025, Indosat Alokasikan Capex Rp13 Triliun

Jakarta, ID – PT Indosat Tbk, atau juga dikenal juga sebagai Indosat Ooredoo Hutchison, emiten telekomunikasi dan digital dengan kode saham ISAT, mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp13 triliun untuk tahun 2025.
Belanja modal tersebut naik Rp1 triliun (8,33%) dari rencana capex tahun 2024 yang senilai Rp12 triliun. Namun, nilainya naik signifikan mencapai Rp3,07 triliun (30,91%) dibandingkan realisasi belanja modal tahun 2024 Rp9,93 triliun.
Rencana capex Rp13 triliun pada 2025 di antaranya digunakan untuk pengembangan layanan bagi pengguna, termasuk pembangunan jaringan telekomunikasi di daerah terluar dan rural, terutama di bagian wilayah Indonesia Timur.
“Kami juga akan membawa teknologi baru yang akan berguna bagi pengguna,” ungkap President Director and CEO Indosat Vikram Sinha, dalam Media Update Full Year 2024 Result secara virtual, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (10/2/2025).
Salah satu yang serius akan digarap oleh Indosat adalah pengembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang juga akan diluncurkan menjadi produk yang berguna bagi masyarakat.
Dalam pengembangannnya, perseroan pun telah menggandeng para inovator yang memiliki kesamaan visi dalam membangun ekosistem AI yang mandiri dengan ciri khas Indonesia. Salah satu mitra global yang digandeng di antaranya NVidia, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat.
Realisasi 2024
Sementara itu, menurut Director & Chief Financial Indosat Nicky Lee, Indosat telah merealisasikan capex Rp9,93 triliun sepanjang tahun 2024 dari Rp12 triliun yang direncanakan. Belanja modal ini tidak termasuk aset hak pakai sebesar Rp6,63 triliun.
“Sekitar 82,7% capex dialokasikan untuk membangun layanan seluler guna mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan untuk MIDI dan IT,” ucap Nicky Lee.
Untuk meningkatkan layanan seluler, Indosat pun antara lain membangun 20.796 (18,9%) base transceiver stasiun baru, sehingga jumlahnya bertambah menjadi 250.317 juta unit BTS pada 31 Desember 2024 dari tahun 2023 masih 229.521 BTS.
Hingga 31 Desember 2024, BTS yang dimiliki Indosat terdiri atas 196.348 BTS berteknologi 4G/LTE, 53,862 BTS 2G, dan 107 unit BTS berjaringan 5G. Pengembangan jaringan BTS pun telah berkontribusi terhadap peningkatan trafik data.
“Walaupun jumlah pelanggan Indosat turun 4,1 juta pada 2024, pelanggan kami berkulitas, terlihat dari trafik data dan ARPU yang meningkat,” tambah Director & Chief Business Officer Indosat Muhammad Buldansyah.
Penurunan jumlah pelanggan tak berpengaruh negative ke kinerja keuangan perseroan. Basis pelanggan seluler Indosat memang turun 4,1 juta menjadi 94,7 juta pada 2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Namun, pendapatan rata-rata per pengguna/average revenue per user/ARPU) seluler Indosat mencapai Rp38,0 ribu pada 2024, meningkat 6,6% atau lebih tinggi Rp2,4 ribu dibandingkan tahun 2023.
Sementara itu, lalu lintas data Indosat naik mengesankan sebesar 12,2% dalam setahun fiskal 2024. Lalu lintas data naik menjadi 16.170 peta byte (PB) dari tahun sebelumnya 14.417 PB. (bdm)