Infodigital.co.id

Tarif Internet MyRepublic Naik 2 Kali dalam 2 Bulan

Ilustrasi layanan internet fixed broadband. (Dok Dreamstime.com)

Jakarta, IDMyRepublic, penyedia layanan internet berbasis kabel serat optik (fixed broadband) dan pay TV bagian dari Grup Sinar Mas, memastikan penaikan tarif layanan sebanyak 2 kali dalam 2 bulan ke depan.

MyRepublic sudah menaikkan tarif layanan internet pada Desember 2024. Sebagai gambaran, bagi konsumen yang sebelumnya telah berlangganan dengan tarif lama Rp348.600 per bulan, tarif sudah naik Rp15.909 per bulan menjadi Rp364.509.

Selanjutnya, penaikan kedua tarif MyRepublic terkait penyesuaian dengan pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% yang akan berlaku sejak Januari 2025.

“Melalui e-mail ini, kami informasikan mulai 1 Januari 2025, tarif  PPN akan mengalami perubahan menjadi 12% sesuai UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan,” ungkap Manajemen MyRepublic, dalam suratnya kepada para pelanggan, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (30/12/2024).

Perubahan tarif akibat penaikan PPN menjadi 12% itu mengacu pada pasal 7 ayat (1), huruf b, UU Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

“Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu sebesar 12% yang mulai berlaku paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025,” imbuh Manajemen MyRepublic.

Perubahan tarif PPN tersebut pun diingatkannya akan berdampak pada penyesuaian jumlah tagihan bulanan layanan MyRepublic pada bulan Januari 2025.

Tarif di Indonesia

Sementara itu, menurut Cable, lembaga pemeringkat, konsultan industri telekomunikasi, dan platform  global yang berbasis di Inggris, tarif fixed broadbrand di Indonesia (RI) masuk dalam kategori sedang pada urutan ke-5 di kawasan Asia Tenggara dari total 11 negara dan urutan ke-66 di dunia dari 223 negara pada 2024.

Rata-rata tarif paket dari semua operator penyelenggara internet (internet service provider/ISP) kabel di Tanah Air disebut Rp453.999 atau setara dengan US$28,05 per bulan.

Tarif tersebut juga justru sedikit lebih mahal dibandingkan tahun 2023 karena menyesuaikan pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS yang melemah. Pada tahun lalu, rata-rata tarif internet Rp437.760 atau senilai US$28,57 per bulan.

Sementara itu, kembali pada pemantauan 2024, rata-rata tarif fixed broadband termurah di Asia Tenggara ditempati oleh negara Vietnam yang juga masuk pada urutan ke-7 secara global US$8,72, atau turun dari tahun sebelumnya US$10,99 setiap bulan.

Di sisi lain, tarif internet kabel termahal atau pada peringkat ke-11 di kawasan ini ditempati oleh negara Timor Leste dengan rata-rata tarif US$107,33 per bulan pada 2024, atau masih sama dengan setahun sebelumnya, 2023. (bdm)

Komentar

Iklan