Infodigital.co.id

Sudah 4 Direksi XL Axiata Mundur

Gedung dan Kantor XL Axiata di Jakarta. (XL Axiata)

Jakarta, ID – Hingga Rabu (8/1/2025), sudah empat direksi PT XL Axiata Tbk, perusahaan telekomunikasi digital bagian dari Axiata Berhard Malaysia yang berkode saham EXCL, mengundurkan diri dengan alasan yang sama, yakni alasan pribadi.

Hal yang cukup menggelitik dan menjadi pertanyaan, pengunduran diri keempatnya terjadi menjelang dan setelah rencana merger XL Axiata dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menjadi PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) diumumkan pada Rabu, 11 Desember 2024.

Pengunduran diri dimulai dari Presiden Direktur (Presdir) XL Axiata Dian Siswarini yang mengajukan surat pengunduran diri pada 3 Desember 2024. Setelah itu, menyusul Direktur PT XL Axiata Tbk Abhijit Navalekar  mengajukan surat mengunduran diri pada Selasa, 14 Desember 2024.

Kejutan kembali terjadi, ketika Selasa (7/1/2025), dua direktur perseroan kembali mengundurkan diri. Keduanya, Rico Usthavia Frans dan I Gede Darmayusa juga mundur dari jabatan  Direktur XL Axiata.

“Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Rico Usthavia Frans dan Bapak I Gede Darmayusa selaku Direktur Perseroan dengan alasan pribadi,” ujar Corporate Secretary XL Axiata Ranty Astari Rachman, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (9/1/2025).

Hal itu disampaikan Ranty dalam surat resmi XL Axiata kepada Otoritas Jasa Keuangan  dan Bursa Efek Indonesia.

Ranty menjelaskan, pengunduran Rico Usthavia Frans akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan terdekat.

Sementara itu, pengunduran diri I Gede Darmayusa selaku direktur akan berlaku efektif pada saat aksi korporasi merger XL Axiata dan Smartfren dinyatakan efektif yang diproyeksikan terealisasi pada semester I-2025.

Selanjutnya, permohonan pengunduran diri empat jajaran direksi tersebut juga akan diputuskan dalam RUPS Perseroan terdekat sesuai dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan pernyataan mundur tersebut, hanya tersisa tiga direksi XL Axiata yang belum mengundurkan diri. Mereka terdiri atas Feiruz Ikhwan, David Arcelus Oses, dan Yessie D Yosetya.

Ketidaknyamanan Merger?

Ada rumor yang menyebutkan, rencana merger telah menyebabkan direksi XL Axiata tidak nyaman. Pertama, mereka merasa sama sekali tidak dilibatkan, sehingga kehilangan arah dalam membangun XL Axiata. Walaupun mereka sadar, hak merger merupakan urusan pemegang saham.

Akibat dari poin pertama tersebut telah menimbulkan dampak poin Kedua, yakni direksi XL Axiata merasa tidak akan dilibatkan dalam perusahaan pascamerger, yakni XLSmart. Karena itu, keputusan mundur jadi terasa lebih terhormat.

Walaupun begitu, Dian Siswarini mengaku punya alasan tersendiri kenapa perlu mengundurkan diri dari jabatannya.  Dia meras perlunya regenerasi setelah sudah memimpin XL Axiata selama hampir 10 tahun sejak 2015.

“Menurut saya, 10 tahun waktu yang cukup sebagai CEO. Ke depan, perlu CEO yang lebih progresif dan membawa MergeCo lebih baik,” ucap Dian, Rabu (11/12/2024).

Pada perdagangan Rabu (8/1/2025), saham EXCL menguat Rp 20 (0,90%) ke posisi Rp2.250. Sahamnya dibuka dari Rp2.240, serta sempat bergerak di level terendah Rp2.230 dan tertinggi Rp2.270. (bdm)

Komentar

Iklan