Infodigital.co.id

Smartfren Tegaskan Kreditur Tak Keberatan Merger

Ilustrasi merger XL AXiata dan Smartfren. (Dok XL Axiata)

Jakarta, IDPT Smartfren Telecom Tbk, perusahaan operator telekomunikasi seluler bagian dari Sinar Mas dengan kode FREN, menegaskan, tak ada satu pun pemberi utang (kreditur) yang menyatakan keberatan atas rencana merger antara Smartfren, PT Smart Telecom, dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Seperti diberitakan, pada 11 Desember 2024, Smartfren, PT Smart Telecom, dan PT XL Axiata Tbk telah mengumumkan kesepakatan merger usaha yang akan membentuk entitas Perusahaan telekomunikasi baru bernama PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) akan tuntas semester I-2025.

“Sebagai klarifikasi, hingga tanggal tanggapan ini disampaikan, perseroan (Smartfren) tidak menerima keberatan dari kreditur terkait rencana penggabungan usaha,” ungkap Corporate Secretary Smartfren James Wewengkang, dalam jawaban kepada PT Bursa Efek Indonesia, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (31/1/2025).

Dia menjelaskan, secara umum, apabila nanti terdapat keberatan dari kreditur, perseroan dan Smart Telecom akan berdiskusi dengan kreditur terkait untuk mencapai kesepakatan dan mendapatkan persetujuan.

Dia melanjutkan, seperti dijelaskan melalui tanggapan tanggal 16 Januari 2025, Smartfren, XL Axiata, dan Smart Telecom masih dalam tahap diskusi dengan kreditur untuk memperoleh persetujuan penggabungan usaha dan perubahan pengendali pada perusahaan penggabungan.

Rencana Merger

Sementara itu, secara fundamental keuangan, merger XL Axiata dengan Smarftren dan Smart Telecom akan menjadikan entitas baru XLSmart menjadi lebih baik dan sehat secara fundamental keuangan.

Berdasarkan asumsi laporan keuangan tahun 2024, perusahaan merger XLSmart langsung memiliki nilai gabungan prasinergi mencapai lebih dari Rp104 triliun (US$6,5 miliar).

Merger keduanya pun akan menghasilkan potensi total pendapatan Rp45,4 triliun (US$ 2,8 miliar) dan EBITDA lebih dari  Rp22,4 triliun (US$1,4 miliar). Sementara itu, jumlah pelanggan selulernya meningkat jadi sebanyak 94,5 juta dan punya pangsa pasar 27%.

Sebelum merger, XL Axiata membukukan laba bersih Rp1,33 trillun dari total pendapatan Rp 25,37 triliun tahun 2024 hingga kuartal III. Sedangkan  Sedangan Smartfren masih rugi Rp1 triliun dari toal pendapatan usaha Rp8,54 triliun periode yang sama.

Pada perdagangan Kamis (30/1/2025), saham FREN menguat Rp1 ke level Rp24. Sedangkan harga saham EXCL melemah Rp20 ke posisi penutupan Rp2.270. (dmm)

Komentar

Iklan