Smartfren Audit Laporan Keuangan Kuartal III
Jakarta, ID – PT Smartfren Telecom Tbk ( kode saham FREN), perusahaan operator jasa telekomunikasi seluler bagian dari Sinar Mas Group, menyampaikan tengah mengaudit laporan keuangan (LK) kuartal III-2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Corporate Secretary PT Smartfren Telecom Tbk James Wewengkang dalam suratnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Dengan ini, kami menyampaikan bahwa LK Interim Perseroan (Smartfren) untuk periode berakhir 30 September 2024 sedang dalam proses audit yang dilakukan oleh KAP Mirawati Sensi Idris,” ungkap James, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (16/10/2024).
Sehubungan dengan hal tersebut, perseroan pun akan menyampaikan LK dimaksud kepada OJK dan BEI sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu selambat-lambatnya pada 31 Desember 2024.
Tak ada penjelasan, kenapa LK Smartfren kuartal III-2024 mesti dilakukan audit. Sebelumnya, LK semester I-2024 perseroan juga diaudit dan telah dilaporkan kepada OJK maupun BEI.
Audit dan Kajian Merger
Walaupun tidak disampaikan, ada dugaan, audit LK Smartfren itu diperlukan untuk tujuan persiapan dan bahan kajian merger antara Smartfren dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) seperti pernah diumumkan sebelumnya pada Mei 2024.
Pemilik saham mayoritas kedua perseroan pun telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) merger yang diumumkan pada Rabu (15/5/2024).
Induk XL Axiata adalah Axiata Group Berhad. Sedangkan pemegang saham Smartfren, yakni Grup Sinar Mas terdiri atas PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data, dan PT Bali Media Telekomunikasi.
Sementara itu, pada LK semester I-2024, Smartfren masih merugi Rp 473,79 miliar. Kerugiannya hanya sedikit turun Rp 69,42 miliar (12,78%) menjadi Rp 473,79 miliar pada semester I-2024 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 543,21 miliar.
Kerugian diperoleh dari total pendapatan Rp 5,57 triliun yang dikurangi dengan biaya beban usaha, pajak, dan biaya lainnya. Namun, total pendapatan tersebut juga hanya naik tipis Rp 11 miliar dibandingkan Rp 5,56 triliun pada semester I-2023.
Pada perdagangan penutupan Selasa (15/10/2024), saham FREN melemah Rp 1 ke level Rp 27, ditransaksikan 1.166 kali, dan dengan volume 144.407.300 saham dan nilai transaksi Rp 3.898.997.100. (dmm)