Jakarta, ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membukukan laba komprehensif periode berjalan belum diaudit Rp 15,77 triliun pada semester I-2024, naik Rp 518 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 15,25 triliun.
Dengan pencapaian itu, jika dirata-rata, setiap pemegang saham Telkom (TLKM) pun mendapatkan laba atau potensi dividen Rp 118,72, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya mencapa Rp 128,77.
Kenaikan laba komprehensif periode berjalan 3,4% tersebut diperoleh dari total pendapatan konsolidasi Telkom Rp 75,29 triliun, naik dari Rp 73,48 triliun setelah dikurangi semua biaya-biaya. Pendapatan tersebut naik Rp 1,81 triliun (2,47%).
Pada semester I tahun ini, perseroan di antaranya harus menanggung biaya dan beban mencapai Rp 53,66 triliun yang digunakan antara lain terbesar untuk operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp 19,46 triliun.
Selanjutnya, beban penyusutan dan amortisasi Rp 16,13 triliun, beban/gaji karyawan Rp 9,49 triliun, interkoneksi Rp 3,55 triliun, beban umum dan administrasi Rp 3,36 triliun, dan pemasaran Rp 1,57 triliun.
Dengan biaya dan beban itu, Telkom pun mendapatkan laba usaha Rp 21,64 triliun.
Setelah dikurangi penghasilan pendanaan Rp 705 miliar, pendanaan Rp 2,42 triliun, dan bagian laba investasi jangka panjang Rp 2 niliar, perseroan membukukan laba sebelum pajak penghasilan Rp 19,92 triliun.
Kemudian, Telkom membukukan laba periode berjalan Rp 15,42 triliun telah dikurangi beban manfaat pajak penghasilan Rp 4,49 triliun, yang terdiri ataa biaya pajak kini Rp 4,02 triliun dan pajak tanggugan senilai Rp 477 miliar.
Terakhir, pada akhirnya, pserseroan pun membukukan laba komprehensif periode berjalan semester I-2024 Rp 15,77 triliun karena ada tambahan penghasilan komprehensif lain bersih Rp 348 miliar.
Laporan keuangan terebut dilaporkan oleh VP Investor Relations Telkom Octavius Oky Prakarsa kepada Otoritas Jasa Keuangan dan ditembuskan kepada Bursa Efek Indonesia dan wali amanat PT Bank Permata Tbk.
Pada perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia, saham TLKM turun Rp 130 (4,26%) ke level Rp 2.920. (bmm)