Semester I Realisasi Capex Telkom Rp9,5 Triliun

Jakarta, ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, emiten telekomunikasi digital BUMN terbesar di Tanah Air dengan kode saham TLKM, telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp9,5 triliun pada semester I-2025.
Nilai capex Telkom Rp9,5 triliun tersebut mencapai 13,0% dari total pendapatan dan nilainya turun 18,7% secara tahunan (year on year/YoY) atau dibandingkan semester I-2024.
Lebih dari 50% capex tersebut dialokasikan untuk pendanaan perluasan konektivitas digital, termasuk jaringan serat optik, menara, satelit, dan kabel bawah laut, yang memperkuat komitmen Telkom terhadap jangkauan nasional dan internet berkecepatan tinggi.
“Sisa investasi untuk mendukung platform digital (misalnya pusat data, cloud, dan lain-lain), serta layanan digital,” kata Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, dalam Info Memo laporan keuangan, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (1/8/2025).
Dengan memprioritaskan infrastruktur dan inovasi yang tangguh, Telkom pun terus mendorong transformasi digital dan meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia.
Menurut dia, lingkungan makro Indonesia tetap menantang bagi Telkom pada kuartal II- 2025 meskipun tanda-tanda penurunan tekanan mulai terlihat menjelang akhir kuartal.
Sentimen konsumen juga perlu disikapi tetap berhati-hati dengan pelemahan yang berkelanjutan, sehingga memengaruhi pola pengeluaran rumah tangga.
Ekspansi Bisnis
Per 30 Juni 2025, Telkomsel, anak usaha pada layanan data dan digital, mengoperasikan 280.434 BTS, termasuk 229.214 BTS 4G dan 2.537 BTS 5G, sehingga memposisikan Telkom untuk adopsi digital yang lebih baik dan peluncuran 5G yang berkelanjutan.
Total BTS Telkomsel tersebut bertumbuh 5,5% dibandingkan setahun lalu (akhir semester I-2024) sebanyak 265.904 unit. Sementara itu, trafik data (data payload) pelanggan 11.715.570 tera byte (TB).
Total pelanggan seluler Telkomsel, sebagai kontributor pendapatan utama Tellkom, sebanyak 158,42 juta pada akhir semester I-2025, turun 0,9% dari setahun sebelumnya 159,88 juta pelanggan. Komposisinya terdiri atas pelanggan prabayar 150,3 juta dan pascabayar (Telkomsel Halo) 8,12 juta.
Sementara itu, Mitratel, anak usaha Telkom pada sewa menara, juga tetap mampu mempertahankan kepemimpinan di industri Menara telekomuniasi di Tanah Air.
Mitratel memiliki 39.782 menara dan memperkuat portofolio bisnisnya dengan menambah 3.408 km fiber optic secara organik pada semester I- 2025, sehingga total panjang fiber optic yang dimiliki menjadi 54.447 km.
Telkom, melalui anak perusahaannya, NeutraDC, juga telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam memenuhi permintaan infrastruktur pusat data (data center) dan layanan komputasi awan (cloud) yang terus meningkat di Indonesia.
Pada semester I-2025, Telkom secara kolektif mengoperasikan jaringan yang luas yang terdiri atas 35 pusat data dengan total kapasitas 44 MW untuk segmen enterprise dan hyperscale, serta 2.420 rak untuk pusat data edge.
NeutraDC memasang tambahan kapasitas 6MW pada kuartal II-2025 untuk pusat data di Cikarang, Jawa Barat.
Jejak operasional pusat data Telkom mencakup 30 lokasi di seluruh Indonesia dan 5 lokasi internasional, termasuk di Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste. (bdm)