Infodigital.co.id

Sektor Telko Tetap Rawan Serangan Siber Tahun 2026 karena Teknologi Baru

Ilustrasi sektor telko rawan serangan siiber. (Dok Kaspersky)

Teknologi Baru

Pada saat yang sama, sektor telko juga Tengah beralih dari pengembangan teknologi yang cepat ke implementasi yang luas (teknologi baru). Laporan menyebut, pergeseran ini menciptakan peluang dan risiko operasional baru untuk tahun 2026.

Kaspersky pun menyoroti tiga area di mana transisi teknologi baru dapat menimbulkan gangguan jika diterapkan secara tidak merata atau tanpa kontrol yang kuat.

Pertama, manajemen jaringan yang dibantu AI, di mana otomatisasi dapat memperkuat kesalahan konfigurasi atau bertindak berdasarkan data yang menyesatkan.

Kedua, transisi kriptografi pascakuantum, di mana penerapan pendekatan hibrida dan pascakuantum yang terburu-buru dapat menyebabkan masalah interoperabilitas dan kinerja di seluruh lingkungan TI, manajemen, dan interkoneksi.

Ketiga, integrasi 5G ke satelit (Non-Terrestrial/NTN), di mana perluasan jejak layanan dan ketergantungan mitra memperkenalkan titik integrasi baru dan potensi mode kegagalan.

Cara Minimalisasi Risiko

Untuk mengurangi risiko dan memperkuat pertahanan siber ketika aktif di sektor telko, para ahli Kaspersky pun merekomendasikan sejumlah langkah sebagai berikut.

1. Pantau lanskap APT dan infrastruktur yang relevan dengan telekomunikasi secara terus-menerus.

Kaspersky Threat Intelligence Portal pun disebut bisa membantu pemantauan konteks pelaku dan kampanye, serta menggabungkan intelijen tersebut dengan pelatihan kesadaran keamanan secara berkala.

Dampaknya, karyawan dapat mengenali aktivitas mencurigakan dan menerapkan kebijakan keamanan secara konsisten.

2. Perlakukan otomatisasi jaringan berbasis AI sebagai program manajemen perubahan.

Karena itu, pertahankan kontrol manusia untuk tindakan berdampak tinggi, luncurkan secara bertahap dengan jalur pengembalian yang jelas, dan validasi data yang terus-menerus dimasukkan ke sistem AI, sehingga input palsu atau manipulasi tidak dapat memicu perubahan yang ‘salah secara pasti’ dalam skala besar.

3. Tingkatkan kesiapan DDoS sebagai masalah manajemen kapasitas.

Karena itu, validasi mitigasi hulu, lindungi perutean tepi, dan pantau sinyal lalu lintas yang mendahului dampak pada pelanggan. Gunakan intelijen ancaman untuk memperkaya indikator dan mendeteksi infrastruktur botnet sejak dini.

4. Terapkan kemampuan EDR seperti Kaspersky Next EDR Expert untuk mendeteksi ancaman canggih sejak dini, mendukung investigasi cepat, dan memungkinkan penahanan dan perbaikan insiden yang efektif. (bdm)

Halaman: 1 2
Komentar

Iklan