Sarana Manara Suntik Modal Protelindo Rp5,5 Triliun

Jakarta, ID – PT Sarana Menara Nusantara Tbk, emiten pengembang infrastruktur telekomunikasi dengan kode saham TOWR, telah mengambil alih bagian atas 55.000.000.000 saham baru yang diterbitkan anak usahanya, yakni Protelindo, dengan suntikan modal Rp5,5 triliun.
Corporate Secretary Sarana Menara Monalisa Irawan mengatakan, Sarana Menara kini pun memiliki 58.322.620.187 lembar saham di PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) setelah mengambil alih 55.000.000.000 saham barunya.
Sebelumnya, Sarana Menara telah menguasai 3.322.620.187 lembar saham Protelindo. Dengan pengambilalihan saham tersebut, modal ditempatkan disetor di Protelindo pun naik drastis dari sebelumnya Rp332.262.018.700 menjadi Rp5.832.262.018.700.
Artinya, Sarana Menara menyuntikkan dana modal senilai Rp5.500.000.000 kepada Protelindo. Perseroan mengambil bagian atas seluruh saham baru yang diterbitkan Protelindo melalui peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan disetor.
”Dengan demikian, perseroan (Sarana Menara) telah mengambil bagian atas 55.000.000.000 lembar saham baru Protelindo atau senilai Rp 5.500.000.000.000,” ungkap Monalisa, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (30/7/2025).
Hal tersebut pun telah disampaikan oleh Monalisa Irawan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan ditembuskan kepada Bursa Efek Indonesia sebagai bagian dari keterbukaan informasi kepada publik.
Dia menjelaskan, peningkatan modal sebagaimana disebutkan di atas sesuai dengan rencana penggunaan dana dari hasil pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) Sarana Menara yang baru saja selesai dilaksanakan.
Kejadian tersebut dikategorikan dalam transaksi afiliasi. Pasalnya, seelumnya, Protelindo merupakan perusahaan yang 99,99% sahamnya telah dimiliki secara langsung oleh Sarana Menara.
Namun, transaksi bukan merupakan transaksi benturan kepentingan bagi perseroan. Keterbukaan informasi yang memuat seluruh informasi material yang benar dan tidak menyesatkan juga telah dipublikasikan.
“Kejadian, informasi dan fakta material tersebut di atas juga tidak berdampak negatif material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan (Sarana Menara),” imbuhnya.
Transaksi merupakan transaksi material karena nilainya mencapai lebih dari 20%, namun kurang dari 50% ekuitas Sarana Menara berdasarkan laporan keuangan diaudit per 31 Desember 2024 dan ditelaah terbatas per 31 Maret 2025.
Saham TOWR ditransaksikan flat Rp675 pada perdagangan Rabu (30/7/2025). TOWR dibuka dari Rp680 yang juga menjadi level tertingginya, serta sempat ke posisi terendah Rp660. (dmm)