Infodigital.co.id

Saham TRON Menguat 22% Sepekan Tanpa Penjelasan

Ilkustrasi bisnis PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON). Penguatan saham PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) dalam sepekan terakhir tanpa ada kejelasan dari manajemen. Manajemen mengaku tak tahu penyebab saham TRON terus menguat hingga level Rp 104 pada Rabu (25/9/2024), (IST)

Jakarta, ID – Penguatan saham tekno PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) dalam sepekan terakhir tanpa ada kejelasan dari manajemen. Manajemen mengaku tak tahu penyebab saham TRON terus menguat hingga level Rp 104 pada Rabu (25/9/2024).

Ya, dalam sepekan terakhir, Kamis-Rabu (19-25/9/2024), saham emiten tekno TRON telah menguat lumayan besar, Rp 19 (22,35%) dari level terendahnya Rp 85 pada Kamis (19/9/2024) pecan lalu ke posisi harga Rp 104.

Dalam tiga bulan terakhir/sebelumnya, saham TRON sempat dalam tren terus melemah. Karena, paling jauh pada Rabu (26/6/2004), saham TRON pernah mencapai level harga tertingginya Rp 108.

Namun, setelah itu, hampir tiga bulan kemudian, tepatnya pada Kamis (19/9/2024) pekan lalu, saham TRON justru sempat terjerembab ke level penutupan terendah Rp 85, atau turun Rp 23 (21,29%).

Corporate Secretary PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk Wendy Jolanda Waas mengatakan, perseroan tidak melakukan kegiatan apa pun dan tidak mengetahui adanya suatu informasi yang memiliki informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal terkait kenaikan saham TRON.

“Perseroan tidak memiliki informasi/fakta/kejadian penting yang material dan dapat

mempengaruhi harga efek serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik,” ungkap Wendy, dalam surat penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (26/9/2024).

Menurut dia, manajemen Teknologi Karya Digital Nusa juga tidak mengetahui aktivitas pemegang saham tertentu. Perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di BEI.

“Selain informasi tersebut, tidak ada rencana aksi korporasi lain yang akan berakibat pada perubahan saham pengendali dan/atau pemegang saham utama perseroan,” pungkas Wendy.(dmm)

 

Komentar

Iklan