Infodigital.co.id

Pengguna TikTok di Indonesia Tembus 160 Juta

TikTok teken MoU dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam. (Dok TikTok)

Jakarta, ID – TikTok, platform untuk berbagi video dan hiburan digital asal China, kini telah menjadi rumah bagi lebih dari 460 juta pengguna di Asia Tenggara. Sebanyak 160 jutaan berada di Indonesia.

Pencapaian tersebut pun kian mempertegas posisi TikTok sebagai platform dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Tenggara, menurut SensorTower.

Hal tersebut disampaikan TikTok dalam acara perdana ‘Apps Summit Southeast Asia’ di Hanoi, Vietnam, yang dihadiri oleh lebih dari 300 pakar dan pemimpin industri, akhir Oktober 2025.

Dalam acara tersebut, TikTok juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Center of Digital Transformation di bawah naungan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam.

Kerja sama tersebut bertujuan  memperkuat ekosistem digital Vietnam melalui dukungan terhadap usaha lokal, pertukaran budaya, dan percepatan pertumbuhan digital di negara tersebut.

Head of Strategic Accounts Asia Tenggara TikTok Nikhil Rolla menjelaskan, dari total 460 juta pengguna TikTok di Asia Tenggara, sebanyak 160 jutaan  berada di Indonesia.

“Lebih dari 160 juta pengguna di Indonesia, 70 juta di Vietnam, 50 juta di Thailand, serta 180 juta lainnya tersebar di seluruh Asia Tenggara datang ke TikTok setiap bulan untuk terhibur sekaligus belajar dan menemukan hal baru,” ujar Rolla, dikutip InfoDigital.co.id.

Menurut dia, jumlah pengguna di Asia Tenggara itu tidak hanya menunjukkan potensi pertumbuhan eksponensial bagi pengembang, penerbit aplikasi, dan pelaku bisnis, tetapi juga menggambarkan visi TikTok, yakni menjadi penggerak utama ekonomi digital di kawasan.

“Kemitraan dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam makin menegaskan komitmen jangka panjang TikTok dalam mendukung inovasi dan pertumbuhan digital di Asia Tenggara,” tuturnya.

Pertumbuhan Aplikasi

Kini, TikTok telah berkembang dari sekadar platform hiburan menjadi pusat penemuan aplikasi dan pertumbuhan bisnis lintas industri seperti gim, keuangan, perjalanan, dan ritel.

Diketahui, dua dari tiga penemuan aplikasi di TikTok dilakukan secara sengaja (intentional), dan 45% pengguna juga terus menelusuri konten di dalam platform.

Hal tersebut memperlihatkan peran TikTok dalam proses pengambilan keputusan, selain menjadi wadah hiburan bagi pengguna.

Dari tahap instalasi aplikasi hingga retensi pengguna dalam jangka panjang, TikTok dinilai telah membantu pengembang dan pelaku bisnis menjangkau audiens yang tepat, mengoptimalkan kampanye secara real-time, dan mengukur dampaknya di setiap tahap.

Dengan menggabungkan partisipasi komunitas, gaya bercerita yang kreatif, serta wawasan berbasis data, TikTok membantu aplikasi berkembang secara efisien sekaligus membangun loyalitas dan nilai pengguna yang berkelanjutan.

Dampak ke Brand

Sementara itu, berbagai brand di Asia Tenggara pun disebut meraih imbal hasil lebih tinggi dan pertumbuhan berkelanjutan dengan menggunakan TikTok.

Salah satu contohnya, Hypermonk Games yang memanfaatkan solusi baru Smart+ Day 0 Target ROAS (tROAS) baru untuk judul populer mereka, Highway Overtake.

Kampanye tersebut menghasilkan return on ad spend (ROAS) 20% lebih tinggi dibandingkan KPI mereka dan mengurangi biaya per instalasi (Cost Per Install) hingga 50% dibandingkan dengan bidding manual.

Berfokus pada TikTok, strategi tersebut berhasil mengoptimalisasi nilai pendapatan iklan sejak awal. Hypermonk juga mengonfirmasi adanya peningkatan yang signifikan dan berharap untuk meningkatkan hasilnya.

“Melalui perpaduan kreativitas, teknologi, dan wawasan, kami membantu brand dan pengembang tumbuh di lanskap digital yang dinamis di Asia Tenggara,” pungkas Rolla. (bdm)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan