Orang RI Masih Gunakan 144 Juta Ponsel Jadul

Jakarta, ID – Orang Indonesia (RI) diperkirakan masih menggunakan 144 jutaan ponsel fitur/jadul (feature phone) yang fungsinya hanya untuk layanan menelepon (voice) dan berkirim pesan pendek (short message service/SMS).
Sebagian besar dari mereka, terutama orang tua dan tinggal di perdesaan, yang diperkirakan masih menggunakan ponsel fitur/jadul. Hanya saja, ada dugaan Sebagian Generasi Z kembali ke ponsel fitur dari smartphone yang terhubung dengan jaringan internet 4G/LTE dan 5G.
Pada awal 2025 ini, Data Repotal memperkirakan, total sambungan telepon seluler (ponsel) aktif di Indonesia mencapai 356 juta, atau setara dengan 125% dari total penduduk 284,4 jutaan jiwa.
Namun, perlu dicatat, hanya 212 juta ponsel (smartphone) atau sekitar 59,55% yang telah menggunakan internet di Indonesia pada awal 2025, ketika penetrasi daring mencapai 74,6%. Artinya, terdapat sisanya sekitar 144 juta (40,44%) ponsel jadul tak terhubung internet.
“Perlu dicatat bahwa sebagian sambungan tersebut (sisanya 144 juta ponsel) mungkin hanya mencakup layanan seperti panggilan suara dan SMS, dan sebagian lagi mungkin tidak mencakup akses internet,” ungkap Data Repotal, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (12/5/2025).
Kenyataannya, di gerai-gerai ponsel di Tanah Air juga masih menjual ponsel fitur. Vendor HMD Global pun meluncurkan ponsel fitur dengan nuansa dan fitur baru, seperti HMD Barca 3210 pada 2025 ini.
Sementara itu, data operator telekomunikasi seluler mengonfirmasi dengan masih dipertahankannya157.623 menara penguat sinyal (base transceiver station/BTS) 2G yang khusus melayani pengguna ponsel fitur hingga 31 Maret 2025.
Dan, ternyata, PT XL Axiata Tbk (kini PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk) dan PT Indosat Tbk atau Indosat Ooredoo Hutchison memiliki BTS 2G terbanyak, masing-masing 54.521 dan 54.366 unit.
Setelah itu, Telkomsel (anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk) menyusul dengan mengoperasikan sebanyak 48.736 BTS 2G.
Pertahankan BTS 2G
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Saki H Bramono mengatakan, Telkomsel masih mempertahankan BTS 2G untuk melayani segmen dan layanan tertentu (pengguna ponsel fitur) di seluruh wilayah Indonesia.
“Telkomsel mempertahankan jaringan 2G untuk memenuhi kebutuhan layanan dasar telekomunikasi seperti panggilan suara dan SMS, khusus bagi pelanggan yang perangkatnya belum mendukung teknologi Voice over LTE (VoLTE),” ujar Saki.
Menurut dia, itu termasuk bagi pelanggan yang lebih memilih dan terbiasa menggunakan saluran layanan panggilan suara biasa di luar layanan digital aplikasi hiburan (over the top/OTT).
Selain tetap bisa melayani ponsel non-VoLTE, jaringan 2G masih mendukung layanan spesifik, seperti internet of things (IoT) dan machine-to-machine (M2M) yang menggunakan frekuensi rendah dengan konsumsi bandwidth lebih rendah.
Saat ini, lokasi BTS 2G Telkomsel tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia, baik perkotaan maupun perdesaan untuk melengkapi gelaran jaringan 4G/LTE yang kini telah mencakup lebih dari 97% wilayah populasi Indonesia.
“Penambahan atau pengembangan jaringan 2G dilakukan secara selektif dengan fokus berorientasi pada kebutuhan pelanggan,” imbuhnya.
Kontribusi pendapatan dari layanan dasar, yakni panggilan suara dan SMS, diakuinya menunjukkan tren penurunan, sejalan pergeseran preferensi pelanggan dari layanan legacy (SMS dan voice) ke penggunaan layanan data dan aplikasi perpesanan instan (jaringan 4G/LTE).
Sementara, kebalikan dari BTS 2G, operator justru beramai-ramai menonaktifkan BTS 3G. Hal ini terlihat hanya tinggal XLSMART yang kini menyisakan 348 BTS 3G karen kemampuan dalam layanan data/internetnya yang rendah.
Langkah tersebut dilakukan karena teknologi 4G/LTE telah hadir dan mampu menghadirkan layanan data/internet lebih cepat dan memberikan pengalaman internet lebih mengesankan. (dmm)
Jumlah BTS 2G dan 3G di Indonesia
No | Operator | BTS 2G | BTS 3G |
1. | XL Axiata/XLSMART | 54.521 | 348 |
2. | Indosat | 54.366 | – |
3. | Telkomsel | 48.736 | – |
4. | Total | 157.623 | 348 |
Sumbre: Emiten Telko, Kuartal I-2025
*Data LK 2024 dan nama sekarang XLSMART