Kuartal I, Laba DCI Indonesia Meroket 193%

Jakarta, ID – PT DCI Indonesia Tbk, perusahaan penyedia layanan data center yang dikendalikan oleh Marina Budiman, Han Aming Hanafia, Anthoni Salim, dan Otto Toto Sugiri dengan kode saham DCII, membukan laba tahun berjalan pada kuartal I-2025 meroket 193,33% miliar.
Lebih tepatnya, DCI Indonesia membukukan laba tahun berjalan kuartal I-2025 senilai Rp418,94 miliar, tumbuh Rp276,15 miliar (193,39%) dibandingkan pencapaian kuartal I-2024 masih Rp142,79 miliar.
Laba itu didapatkan dari peningkatan pendapatan usaha yang fantastis. Pendapatan usaha DCI Indonesia mencapai Rp773,55 miliar, tumbuh Rp419,14 miliar (118,26%) dari setahun sebelumnya masih Rp354,41 miliar.
Hal tersebut dilaporkan oleh Presiden Direktur DCI Indonesia Otto Toto Sugiri kepada Otoritas Jasa Keuangan dan ditembuskan kepada Bursa Efek Indonesia.
“Laporan keuangan konsolidasian PT DCI Indonesia Tbk dan entitas anaknya telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia,” ungkap Otto, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (22/4/2025).
Sementara itu, pendapatan kuartal I-2025 senilai Rp Rp773,55 miliar yang naik luar biasa terutama dikontribusi oleh pendapatan colocation data center yang mencapai Rp 733,11 miliar, bertumbuh Rp399,99 miliar (120,07%) dari kuartal I-2024 masih Rp333,12 miliar.
DCI Indonesia juga membukukan pendapatan lain-lain senilai Rp40,43 miliar, naik Rp19,14 miliar (89,94%) dari pencapaian tahun sebelumnya Rp21,28 miliar.
Colocation data center merupakan layanan penyewaan ruang di pusat data (data center) yang memungkinkan perusahaan klien penyewa menempatkan server dan perangkat komputasi lainnya.
Selanjutnya, DCI Indonesia membukukan laba usaha Rp496,80 miliar, tumbuh Rp315,38 miliar (173,83%) daripada setahun sebelumnya Rp181,42 miliar. Ini didapatkan setelah pendapatan dikurangi total biaya pokok pendapatan senilai Rp253,86 miliar.
Kemudian, perseroan pun membukukan laba tahun berjalan kuartal I-2025 senilai Rp418,94 miliar setelah dikurangi dengan beban keuangan Rp 20,49 miliar, beban pajak final Rp 329 juta, dan pajak penghasilan Rp57,71 miliar.
Pada akhirnya, setiap pemegang saham DCI Indonesia pun mendapatkan laba bersih per saham (earning per share/EPS) Rp176 pada kuartal I-2025, tumbuh Rp116 (193,33%) dari setahun sebelumnya Rp60.
Sementara itu, saham DCII diutup menguat Rp18.150 (11,95%) ke posisi Rp170.000 pada Senin (21/4/2025). Sahamnya dibuka dari level terendah Rp151.850 dan sempat menyentuh tertingginya Rp180.750. (bdm)