Kuartal I, Indosat Tambah 21.533 BTS Baru

Jakarta, ID – PT Indosat Tbk, emiten telekomunikasi digital yang dikenal juga sebagai Indosat Ooredoo Hutchison dengan kode saham ISAT, telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp2,62 triliun pada kuarta I-2025. Perseroan juga berhasil menambah 21.533 unit BTS baru.
Realisasi capex Indosat tersebut telah mencapai 20,15% dari yang direncanakan pada 2025. Tahun 2025 ini, perseroan menargetkan belanja modal Rp13 triliun dari realisasi tahun 2024 senilai Rp9,93 triliun.
Sementara itu, realisasi capex Indosat pada kuartal I-2025 yang mencapai Rp2,62 triliun tumbuh Rp486 miliar (22,8%) dari kuartal I-2024 senilai Rp2,13 triliun.
Jika dibandingkan kuartal sebelumnya, kuartal IV-2024, jumlah belanja modal yang direalisasikan perusahaan turun Rp58miliar (2,1%). Sebab, ekspansi paling besar biasa terjadi pada kuartal terakhir setiap tahunnya.
Director & Chief Financial Officer Indosat Nicky Lee Chi Hung mengatakan, realisasi belanja modal Indosat pada kuartal I-2025 sebesar 90,4% dialokasikan untuk pengembangan bisnis seluler, di antaraya untuk membangun menara base transceiver station (BTS) baru.
“Pengembangan BTS ini digunakan untuk memperluas akses digital dan layanan,” ungkap Nicky Lee, dikutip InfoDigital.co.id, saat konferensi pers secara virtual, Rabu (30/4/2025) sore. .
Sementara itu, jumlah BTS Indosat mencapai 256.652 unit pada kuartal pertama tahun 2025 ini, bertambah 21.533 (9,15%) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 235.119 unit BTS.
Sebagian besar mencapai 202.179 unit (78,77%) merupakan BTS 4G untuk jaringan internet yang bagus. Sisanya, 54.366 unit merupakan BTS 2G yang melayani pengguna ponsel fitur dan 107 unit BTS 5G.
Dengan jumlah BTS tersebut, Indosat melayani sebanyak 95,4 juta pelanggan seluler pada kuartal I-2025, turun 5,4 juta (5,4%) dari periode yang sama tahun sebelumnya masih 100,8 juta pelanggan.
Dari jumlah itu, pelanggan prabayar sebanyak 93,8 juta dan 1,6 juta pelanggan prabayar. Terlihat, penurunan terjadi pada pelanggan prabayar karena jumlah pelanggan pascabayar tetap stabil 1,6 juta.
Walaupun jumlah pelanggan turun, nilai pendapatan seluler per pelanggan (ARPU) justru meningkat Rp1,7 ribu (4,6%) menjadi Rp39,2 ribu pada kuartal I-2025 dari kuartal yang sama tahun 2024 masih Rp37,5 ribu.
Seiring meningkatnya jangkauan jaringan dan membaiknya layanan, trafik data Indosat bertumbuh 1,6% menjadi 3.922 peta byte (PB) dari setahun yang lalu 3.858 PB, sehingga membantu peningkatan ARPU.
Pada perdagangan Rabu (30/4/2025), saham ISAT turun Rp185 (9,58%) ke posisi penutupan menjadi Rp1.750. Sahamnya dibuka dari Rp1.950, serta sempat bergerak ke level tertinggi Rp2.040 dan terendahnya Rp1.700. (bdm)