Kemkomdigi Gaungkan Inklusivitas Bahasa Isyarat
Jakarta, ID – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggaungkan bahasa isyarat dan aksi donor darah sebagai wujud kepedulian sosial sekaligus komitmen membangun ruang publik yang inklusif dan bermanfaat bagi semua kalangan.
Kemkomdigi pun menghadirkan edukasi bahasa isyarat dan aksi donor darah untuk merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-24 di Museum Penerangan (Muspen), TMII, dengan cara berbeda. Jadi, Kemkomdigi bukan hanya mendorong transformasi digital sebagai tugas utamnya.
Dalam rangkaian peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional dan menyambut semangat HUT ke-24, Kemkomdigi, melalui Ditjen Komunikasi dan Media (Ditjen KPM), mempersembahkan acara ‘Mengenal Isyarat, Menebar Manfaat’.
Melalui dua kegiatan utama, yaitu ‘Muspen Talk: Kenal Isyarat’, Kemkomdigi yang menyatukan teman tuli dan teman dengar dalam satu ruang dialog interaktif di Museum Penerangan.
Kemkomdigi ingin menyampaikan bahwa komunikasi digital yang inklusif Indonesia harus dimulai dari pemahaman dan empati di dunia nyata, termasuk dengan mengenal bahasa isyarat.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi Fifi Aleyda Yahya, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/9/2025) pun menekankan pentingnya momentum itu.
“Harapan kami, perayaan HUT ke-24 Kemkomdigi ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat solidaritas sosial. Melalui kegiatan belajar bahasa isyarat ini, kami ingin membangun jembatan komunikasi yang lebih inklusif,” ujar Fifi, dikutip InfoDigital.co.id.
Dia juga mengapresiasi kepedulian para pegawai Kemkomdigi, para pengelola museum di TMII, serta masyarakat luas yang dengan sukarela telah mendonorkan darahnya.
“Partisipasi ini membuktikan bahwa nilai kebersamaan dan rasa peduli sesama masih terjaga dengan baik, bahkan semakin menguat di tengah tantangan zaman,” imbuhnya.
Pernyataan itu menggarisbawahi visi Kemkomdigi yang tidak hanya berfokus pada transformasi digital, tetapi juga pada penguatan fondasi sosial melalui aksi nyata.
Lokasi di Muspen
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Muspen di TMII Mashuri Nur pun menjelaskan bahwa pemilihan lokasi acara tersebut di Muspen sangatlah strategis.
“Hari ini, bukan hanya soal belajar bahasa isyarat, tetapi juga langkah awal menjadi orang yang peduli, mau belajar, dan berdiri bersama komunitas tuli dalam membangun komunikasi yang setara dan inklusif,” katanya.
Mashuri menambahkan, bahasa isyarat sebagai bahasa universal menjadi fondasi untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan adil bagi komunitas tuli.
Selain itu, pemilihan Lokasi di Muspen menjadikannya sebagai ruang publik sehat TMII yang benar-benar hidup dan memberi manfaat.
Sejalan dengan semangat berbagi, aksi sosial donor darah Kemkomdigi digelar serentak di Plaza Kori. Aksi kolektif yang melibatkan pegawai Kemkomdigi, pengelola TMII, dan masyarakat umum ini menargetkan 50 hingga 100 kantong darah.
Semangat kesetaraan, kepedulian, dan kebersamaan yang ditumbuhkan dari kegiatan itu diharapkan dapat terus menyebar dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. (dmm)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now