Keamanan Siber Perbankan RI Disebut Belum Mumpuni

2 Hal Perlu Dilakukan
Menurut Rony, ada dua hal yang perlu dilakukan industri perbankan, yakni memiliki ISO 27001 dan satu data center (DC), serta punya satu disaster recovery center (DRC) untuk memperkuat keamanan siber.
ISO yang terkait dengan sistem informasi dan data privasi menjadi kekuatan dari dalam suatu bisnis perbankan. Sedangkan DC dan DRC sebagai langkah mitigasi risiko dan keamanan dalam proses digitalisasi.
“Keamanan siber membutuhkan ISO 27001 tentang sistem informasi dan juga data privacy,” tutur Rony.
Itu maksudnya apa? Dia menyebut, ISO bukan sekadar didatangkan bagi perusahaan perbankan. ISO juga harus menjadi back power yang diadopsi dengan disiplin, sehingga semua suggestion atau pelaporan harus sesuai check-list ISO tersebut.
Dia pun menekankan pentingnya kepemilikan DRC bagi sebuah institusi industri keuangan, dan Privy disebutnya dapat menjadi salah satu solusi untuk memberikan keamanan dan kenyamanan proses digitalisasi.
“Digital harus ada obatnya, obatnya adalah harus waspada, dan Privy bisa bantu semua itu untuk memberikan keamanan dan kenyamanan di bidang keahlian kami. Jadi, produk kami ada e-KYC, digital signature, dan e-Materai,” ujar Rony Tanrim. (bdm)