Infodigital.co.id

Ini Alasan Sebenarnya CEO Telegram Ditangkap di Prancis

CEO Telegram Pavel Durov. Dia telah ditangkap oleh otoritas keamanan Prancis (OFMIN) di dekat Kota Paris, Sabtu malam (24/8/2024), ketika hendak turun dari jet pribadinya di Bandara Le Bourget. (jansatta.com)

Kasus di Indonesia

Di Indonesia, Kemenkominfo pun pernah memblokir akses Telegram tahun 2017.
Alasannya mirip, Telegram terlalu membuka platformnya untuk banyak pihak dan tidak melakukan moderasi konten, sehinggga bertebaran konten radikalisme dan terorisme.

Setelah itu, Pavel Durov menyambangi Indonesia, dan akhirnya, aksesnya kembali dibuka setelah memenuhi peraturan Indonesia. Pada pertengahan 2024, Telegram pun kembali dapat teguran dari Kemenkominfo karena banyak konten judi online.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memberikan peringatan keras kepada penyelenggara platform digital di Indonesia yang tidak memberantas konten judi online, termasuk Telegram.

“Saya ingin menyampaikan hal penting, yakni peringatan keras kepada seluruh pengelola platform digital, seperti X, Telegram, Google, Meta, dan Tiktok,” tegas Budi Arie, dalam Konferensi Pers Judi Online yang berlangsung secara virtual dari Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2024).

Dia menekankan akan mendenda penyelenggara platform digital sebesar Rp 500 juta jika masih membiarkan konten judi online tersebar di platformnya.

“Jika tidak kooperatif untuk memberantas judi online di platform Anda, maka saya akan mengenakan denda sampai dengan Rp 500 juta rupiah per konten. Saya ulangi, saya akan denda sampai dengan Rp 500 juta per konten,” tegas Budi Arie. (bdm)

 

Halaman: 1 2 3
Komentar

Iklan