Indosat Telah Belanjakan Capex Rp 4,52 Triliun
Jakarta, ID – PT Indosat Tbk atau dikenal juga sebagai Indosat Ooredoo Hutchison/IOH (berkode saham ISAT), telah membelanjakan modal (capital expenditure/capex) Rp 4,52 triliun pada 2024 hingga akhir semester I.
“Sekitar 89,8% dari pengeluaran modal dialokasikan untuk bisnis seluler untuk mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI dan TI,” ujar President Director and Chief Executive Officer Indosat Vikram Sinha, dikutip dari Info Memo laporan keuangan semester I-2024, dkutip Rabu (31/7/2024).
Indosat terus meningkatkan pembangunan jaringan telekomunikasi untuk memastikan konektivitas yang lancar dan memberikan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan di seluruh wilayah Indonesia.
Pada 2024 ini, Indosat menganggarkan total capex Rp 12 triliun. Pembangunan jaringan juga diharapkan bisa meningkatkan keunggulan operasional guna bisa meraih pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas.
Sementara itu, pengembangan bisnis seluler Indosat antara lain ditopang oleh pembangunan perangkat penguat sinyal di menara telekomunikasi (base transceiver station/BTS) dari yang generasi kedua (2G), keempat (4G), hingga kelima (5G).
Perseroan pun telah berhasil membangun 24.984 BTS baru, atau bertambah 11,59% menjadi 240.470 BTS pada semester I-2024 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) masih 215.486 BTS.
Perinciannya, Indosat membangun 3.289 BTS 2G baru, sehingga bertambah menjadi 52.149 unit. Selanjutnya, ada tambahan 21.682 BTS 4G, sehingga jumlahnya bertambah menjadi 188.218 BTS 4G yang berkapasitas internet bagus.
Terakhir, Indosat menambah 13 unit BTS 5G, sehingga totalnya bertambah menjadi 103 unit pada semester I-2024 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya masih 90 unit BTS 5G.
Pembangunan BTS baru terus dilakukan karena kebutuhan internet di Tanah Air terus meningkat. Pada semester I-2024, basis pelanggan Indosat pun bertumbuh 0,9 juta pelanggan menjadi 100,9 juta.
Seiring dengan itu, trafik data/internet Indosat pun meningkat 13,4% menjadi 7.965 peta byte (PB) pada semester pertama tahun ini dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 7.027 PB.
Sementara itu, pada perdagangan penutupan di Bursa Efek Indonesia, saham ISAT justru diperdagangkan melemah Rp 300 (2,56%) ke posisi Rp 11.400, , Selasa (30/7/2024). (bmm)