Infodigital.co.id

Indonesia Siap Uji Perangkat Telko Luar Negeri

Menkomdigi Meutya Hafid (dua dari ikiri). (Dok Kemkomdigi)

Jakarta, IDPemerintah menargetkan untuk mengalihkan pengujian semua perangkat telekomunikasi (telko) dari luar negeri ke laboratorium di dalam negeri Indonesia.

Upaya tersebut pun diperkuat melalui kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang ditandatangani di Indonesia Digital Test House (IDTH), Depok, Jawa Barat.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, kerja sama antara Kemkomdigi dan BSN menjadi titik krusial dari perjalanan menuju kedaulatan teknologi Indonesia.

“Sinergi ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan nasional yang utama dan juga dari internasional terhadap hasil uji kita,” tegas Meutya Hafid, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (5/6/2025).

Melalui sinergi itu, Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi berupaya menyederhanakan proses akreditasi dan penetapan Balai Uji Dalam Negeri (BUDN) untuk alat dan perangkat telekomunikasi.

Kerja sama itu pun disebutnya sebagai fondasi yang sangat penting bagi sistem pengujian nasional yang tangguh dan berdaya saing tingkat global.

“Kerja sama dengan BSN akan semakin mengesahkan komitmen dalam menyederhanakan tahapan kerja sama penguatan mutu pengujian, khususnya untuk mendukung percepatan proses akreditasi laboratorium uji dan penetapan BUDN di sektor alat dan perangkat telekomunikasi,” jelasnya.

Menurut Meutya Hafid, IDTH yang telah diresmikan sejak Mei 2024 kini telah menjadi pusat pengujian dengan fasilitas lengkap dan sumber daya manusia yang unggul.

Ia pun menekankan bahwa IDTH harus berkembang menjadi center of excellence yang bukan hanya relevan di dalam negeri, tetapi juga berperan di tingkat regional dan internasional.

“Setiap hasil uji harus dapat diuji ulang, dapat dipercaya, dan dapat diakui lintas negara,” tegasnya.

3 Tahun Terakhir

Selama tiga tahun terakhir, IDTH telah berhasil membukukan pendapatan lebih dari Rp32 miliar dari layanan pengujian. Namun, angka tersebut masih sangat kecil dibandingkan potensi pasar global.

Sebagai pembanding, Jerman meraih lebih dari Rp59 triliun per tahun dari layanan serupa dan negara Korea Selatan menargetkan lebih dari Rp11 triliun setahun.

“Kalau sekarang sebagian besar perangkat yang masuk ke Indonesia masih diuji di luar negeri, dengan kesiapan kita, saya rasa dalam 1 tahun harus sudah mampu menggeser pengujian ke dalam negeri untuk hampir semua perangkat,” tandas Menkomdigi.

Sementara itu, penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Dirjen Infrastruktur Digital Kemkomdigi Wayan Toni Supriyanto dan Deputi Bidang Akreditasi BSN Wahyu Purbowasitoini.

Kegiatan itu disaksikan oleh Menkomdigi Meutya Hafid dan Plt Kepala BSN Yustinus Kristianto Widiwardono.

Sinergi antara Kemkomdigi dan BSN diyakini menjadi bukti bahwa Indonesia serius membangun kemandirian digital.

Itu bukan sekadar slogan, tetapi sebagai langkah konkret menghadirkan industri pengujian perangkat yang unggul, terpercaya, dan membanggakan di mata dunia. (dmm)

Komentar

Iklan