Bank Dunia Dorong Indonesia Ratakan Akses Internet

Jakarta, ID – Bank Dunia (World Bank) mendorong dan menyatakan dukungannya kepada Indonesia untuk terus berupaya untuk meratakan akses internet (broadband) di Tanah Air, terutama untuk daerah-daerah terpencil.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dan Bank Dunia pun membahas strategi pemerataan internet di Tanah Air, termasuk rencana optimalisasi spektrum frekuensi serta keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur digital.
Pertemuan itu menyoroti langkah-langkah konkret untuk meningkatkan penetrasi internet (broadband) di wilayah terpencil dan memastikan kebijakan digital yang lebih efektif.
“Kami berkomitmen untuk mempercepat akses internet merata di seluruh Indonesia dengan kebijakan spektrum yang optimal dan dukungan dari sektor swasta,” ujar Meutya Hafid, saat bertemu perwakilan Bank Dunia di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (11/3/2025).
Menurut dia, kolaborasi dengan Bank Dunia menjadi bagian penting dalam merancang strategi terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Kebijakan broadband yang dikembangkan bersama Bappenas menjadi salah satu fokus utama diskusi guna mengatasi kesenjangan digital yang masih terjadi secara nasional.
Dalam pertemuan itu, dibahas pula strategi pemanfaatan spektrum frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz, dan 3,5 GHz untuk meningkatkan kualitas layanan internet.
Dengan mengadopsi praktik terbaik global, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas jaringan yang lebih efisien dan inklusif.
“Pemanfaatan spektrum yang lebih optimal akan membantu meningkatkan kualitas layanan digital di seluruh negeri, terutama di daerah yang selama ini masih minim akses,” tambah Menkomdigi.
Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menekankan bahwa pemerataan infrastruktur digital harus disertai dengan kebijakan yang tepat sasaran.
“Selain infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM dan regulasi yang lebih adaptif sangat diperlukan untuk mendukung transformasi digital nasional. Kami berharap kerja sama ini dapat mempercepat penyusunan kebijakan yang lebih akurat dan berbasis data,” ujarnya.
Dukungan Bank Dunia
Senior Digital Development Specialist Bank Dunia Jonathan Marskell menyampaikan bahwa India dan Filipina telah memiliki program hotspot Wi-Fi public. Pemerintah Indonesia pun perlu mencontoh dan berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur internet di desa-desa.
India, melalui program BharatNet, telah membangun sekitar 250.000 hotspot Wi-Fi public. Sementara itu, Filipina juga menerapkan kebijakan serupa di wilayah pedesaan dan tempat ibadah.
“Ini adalah keputusan yang harus diambil oleh setiap pemerintah. Apakah pemerintah mendanai secara langsung, ataukah memberikan insentif bagi sektor swasta untuk melakukannya?” ujar Jonathan Marskell.
Sebagai tindak lanjut, Kemkomdigi dan Bank Dunia pun akan melakukan kajian mendalam terhadap kebijakan spektrum serta mengeksplorasi model investasi digital yang lebih efektif di Tanah Air.
Pemerintah juga akan melakukan studi banding dengan negara-negara yang telah berhasil dalam optimalisasi infrastruktur digital guna memastikan implementasi yang terbaik bagi Indonesia. (dmm)