Indonesia Berguru Keamanan Siber ke Estonia
Jakarta, ID – Negara Indonesia dan Estonia berkolaborasi pada transformasi digital, terutama di bidang teknologi dan keamanan siber. Indonesia bisa berguru ke Estonia yang punya salah satu pengalaman keamanan siber terbaik di dunia.
Hal tersebut disepakati dalam pertemuan Menteri Komunikasi dan Digital RI (Menkomdigi) Meutya Hafid dengan Duta Besar Estonia untuk Indonesia, Priit Turk, di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Kemkomdigi), pekan ini.
Estonia dikenal sebagai salah satu negara dengan keamanan siber terbaik di dunia pada peringkat ke-5 dengan skor 88,33 dari skala 100, menurut National Cyber Security Index 2023. Negara tersebut pun siap berbagi ilmu dan pengalaman terbaiknya kepada Indonesia.
Kedua negara sepakat menjalin kemitraan strategis di bidang keamanan siber yang akan mencakup pertukaran informasi, pelatihan, dan penerapan keamanan siber terbaru.
“Keamanan siber merupakan fondasi penting dalam transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan terpercaya. Kolaborasi dengan Estonia, merupakan langkah penting dalam memperkuat keamanan siber di Indonesia,” ungkap Meutya, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (21/12/2024).
Kerja sama dengan Estonia tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis Indonesia dalam menghadapi ancaman siber, tetapi juga menjadi peluang untuk membangun kebijakan dan infrastruktur digital yang lebih aman dan tangguh.
Dubes Estonia Priit Turk pun menyatakan komitmennya dalam mendukung langkah Indonesia dalam membenahi keamanan siber di Tanah Air yang lebih baik.
Melalui kerja sama itu, Indonesia tidak hanya memperkuat ketahanan digital, tetapi juga ingin berkontribusi lebih kepada stabilitas keamanan siber regional dan global.
Data BSSN
Sementara itu, dalam enam tahun terakhir, data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebutkan, total serangan siber di Indonesia paling tinggi mencapai 1,6 miliar pada 2021 ketika puncak pandemi Covid-19 dari 495 juta tahun 2020.
Walaupun trennya turun, tahun 2022, serangan siber di Indonesia masih mencapai 976,42 juta serangan siber, dan pada 2023, sebanyak 403,99 juta serangan.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar (Wamenkomdigi) Patria pernah menyampaikan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menempatkan keamanan siber menjadi salah satu prioritas utama, terutama di lingkungan pemerintahan.
Karena itu, Kemkomdigi akan memastikan dan mendorong setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah, termasuk di daerah, memiliki Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team/CSIRT).
Tim itu pun diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengatasi serangan siber yang makin meningkat.
“Itulah yang mau kita benahi tata kelolanya, supaya kita lebih tahan terhadap serangan siber nanti. Paling enggak, di tingkat persiapan infrastrukturnya kita sudah bereskan dulu,” ujar Nezar. (bdm)