Infodigital.co.id

GoTo Batalkan Pendanaan ke VDS dan GVT

Gojek menjadi bagian dari unit bisnis on-demand GoTo. (Dok GoTo)

Jakarta, IDPT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), emiten teknologi, on-demand services, dan e-commerce berkode saham GOTO, akan membatalkan kelanjutan pendanaan ke dua anak usahanya, yakni Velox Digital Singapore Pte Ltd (VDS) dan Go Viet Technology Trading Joint Stock Company (GVT).

Berdasarkan perhitungan internal yang dilakukan oleh GoTo, VDS dan GVT sudah tidak memerlukan tambahan permodalan lagi dikarenakan telah memiliki kemampuan finansial secara mandiri dan alasan lain.

“Khusus untuk GTV, berdasarkan kajian internal GoTo dengan mempertimbangkan kondisi terkini, GVT tidak lagi memerlukan alokasi dana tersebut karena sudah tidak lagi beroperasi secara komersial di Vietnam,” ungkap Corporate Secretary GoTo RA Koesoemohadiani, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (12/6/2025).

Dua hal tersebut merupakan bagian dari materi yang diagendakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) GoTo yang akan digelar di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan pada 18 Juni 2025 atau Rabu (18/6/2025) pekan depan, mulai pukul 09.00 WIB.

RA Koesoemohadiani juga sudah melaporkannya kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia dalam rencana koreksi RUPST dan RUPSLB GoTo sebagai bagian keterbukaan informasi.

Dia menjelaskan, semula, GoTo mengalokasikan total dana modal kerja kepada VDS sekitar 5% dari dana hasil penawaran publik perdana (initial public offering/IPO) atau Rp678.722.527.429.

Dari dana hasil IPO perseroan pun sebenarnya telah dialokasikan mencapai sebesar Rp274.866.400.000 untuk penyertaan dalam VDS sebagai modal kerja.

Sementara itu, dana yang belum dialokasikan untuk VDS akan direalokasikan penggunaannya untuk modal kerja GoTo Rp300.000.000.000 dan modal kerja PT Dompet Anak Bangsa (DAB) Rp103.856.127.429.

Dana akhirnya direalokasikan kepada GoTo karena lebih memerlukan tambahan modal kerja untuk mendukung pertumbuhan dan berbagai inisiatif, seperti pengembangan dan inovasi produk, program pemasaran untuk akuisisi pelanggan, peningkatan teknologi pendukung, dan biaya operasional.

Selain itu, PT DAB, anak usaha GoTo yang memiliki layanan dompet digital GoPay, saat ini sedang terus mengembangkan dan memperkuat bisnis usahanya, di mana hal ini sejalan dengan strategi bisnis GoTo.

Pendanaan GVT

GoTo juga tidak akan melanjutkan suntikan modal kerja kepada GVT sekitar 5% dari dana hasil IPO atau sebesar Rp678.722.527.429. Namun, sebelumnya, GoTo telah merealisasikan suntikan dana Rp273.968.050.000 untuk penyertaan dalam GVT sebagai modal kerja.

Selanjutnya, dana hasil IPO GoTo yang belum direalisasikan kepada GVT akan direalokasikan untuk modal kerja PT DAB sebesar Rp404.754.477.429 untuk pengembangan usaha.

“GVT tidak lagi memerlukan alokasi dana tersebut karena sudah tidak lagi beroperasi secara komersial. Hal ini sejalan dengan telah ditutupnya wilayah operasional di Vietnam,” tegas Koesoemohadiani.

Menyinggung kembali, PT DAB merupakan perusahaan yang memiliki layanan dompet digital GoPay. Lalu, GoPay merupakan layanan uang elektronik yang didirikan tahun 2016 dan berperan sangat penting untuk berbagai transaksi, termasuk layanan Gojek, pembayaran rekanan, dan transfer uang.

Pada perdagangan Rabu (11/6/2025), saham GOTO menguat Rp2 (3,03%) ke penutupan Rp68 yang menjadi level tertinggi. Sahamnya dibuka dari Rp66 dan sempat ke posisi terendahnya Rp65. (dmm)

Komentar

Iklan