Bagikan:

Jakarta, ID – Perbankan digital Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan konsisten dalam beberapa tahun terakhir dan makin diminati oleh Generasi (Gen) Z di Tanah Air.

Pada Mei 2024, Bank Indonesia (BI) mencatat nominal transaksi perbankan digital mencapai Rp 5,57 triliun, atau meningkat 10,82% secara tahunan.

Generasi Z atau sering disingkat menjadi Gen Z dalam bahasa sehari-hari juga dikenal sebagai Zoomer. Mereka yang lahir tahun 1997 hingga 2012 atau berusia 12-27 tahun, kelompok demografis yang menggantikan Generasi Milenial yang lahir tahun 1981-1996.

Pertumbuhan perbankan digital didorong kuat oleh Gen Z yang menempati kelompok generasi terbesar di Indonesia saat ini.

Sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan akses internet dan teknologi digital sejak usia muda, Gen Z memainkan peran penting pada ekosistem perekonomian digital.

Keamanan, kemudahan transaksi, hingga kenyamanan penggunaan aplikasi menjadi respons utama yang mendorong penggunaan bank digital di Indonesia.

Hal tersebut terungkap dalam riset terbaru Populix bertajuk ‘Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia’.

Studi Populix menunjukkan bahwa faktor keamanan data dan transaksi (31%), fleksibilitas mengakses aplikasi (12%), fitur aplikasi lengkap (12%), terintegrasi dengan layanan keuangan lain (11%), dan adanya promo  (10%) sebagai fitur-fitur yang dicari dari aplikasi bank digital.

VP of Research Populix Indah Tanip mengatakan, keterbukaan Gen Z terhadap internet dan teknologi mendorongnya untuk memiliki ekspektasi berbeda terhadap produk dan layanan perbankan.

Bank digital pun dinilai menjadi jawaban atas keinginan mereka terhadap kegiatan bertransaksi yang serba cepat, nyaman, dan aman.

“Oleh karena itu, para pemain bank digital dituntut untuk terus berinovasi memberikan solusi perbankan dan fitur-fitur yang sesuai dengan harapan para nasabah lintas generasi, terutama Gen Z,” ujar Indah, dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (9/7/2027).

Survei Populix juga memperlihatkan beberapa alasan yang mendorong Gen Z memutuskan untuk menggunakan bank digital dalam mendukung kebutuhan transaksi mereka.

Beberapa di antaranya karena kecepatan dan kemudahan layanan bank digital dalam melakukan transfer dana, terintegrasi dengan e-wallet dan layanan pembayaran lain.

Begitu juga, fleksibilitas untuk melakukan transaksi di manaa dan kapan saja, biaya administrasi ebih terjangkau, mendukung berbagai transaksi dalam satu aplikasi, serta berbagai hal lain.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi responden memilih bank digital, yakni biaya admin dan biaya transfer rendah (56%), program promosi/diskon/cashback (52%), keamanan bank (50%), desain aplikasi mudah digunakan (49%), dan fleksibel untuk transaksi (47%).

Bank Pilihan

Sementara itu, di antara para pemain bank digital di Tanah Air, SeaBank menjadi yang paling banyak dipilih oleh Gen Z dengan market share  57%, diikuti Bank Jago (36%), dan Blu by BCA (26%).

Secara umum, SeaBank paling banyak dipilih Gen Z untuk digunakan dalam transaksi sehari-hari mengingat fitur-fitur yang ditawarkan, seperti bebas biaya admin dan transfer, menyediakan banyak program promosi yang menarik, dan memiliki aplikasi yang mudah digunakan.

Sementara itu, Bank Jago dipilih karena lebih terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi lain. Sedangkan Blu by BCA dipilih karena keamanan aplikasi dan layanan pelanggan yang responsif.

Secara khusus, bagi responden di area Jabodetabek, studi menemukan bahwa responden cenderung menggunakan 2-3 aplikasi bank digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bank digital utamanya banyak digunakan untuk isi ulang dompet digital/e-wallet (54%), transfer antarbank (49%), berbelanja di e-commerce/platform online (48%), serta transfer antarrekening (47%).

Hal itu sejalan dengan hasil survei bahwa SeaBank memiliki seluruh fitur yang banyak dipilih nasabah. Penelitian dilakukan pada tanggal 11-16 Juni 2024. Survei dilakukan secara online terhadap total 250 responden laki-laki dan perempuan.

Mereka terdiri atas 60% responden Gen Z dan 40% responden Milenial berusia 17-39 tahun di Jabodetabek, Jawa, Sumatera, dan beberapa kota lain.  (abm)