e-Commerce Dukung UMKM Go Global
Jakarta, ID – Platform e-commerce didorong terus berkontribusi mendukung para pelaku UMKM di Indonesia menembus pasar yang lebih luas dalam memasarkan produknya, baik di dalam negeri maupun ke pasar global (go global).
Selain mengenalkan pasar yang lebih luas, platform perdagangan secara elektronik (e-commerce) di Tanah Air pun diminta memberikan pelatihan digital kepada UMKM untuk lebih mengenal teknologi dan berbagai tantangan bisnis.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan, saat ini, UMKM Indonesia telah mampu menghasilkan produk-produk dengan kualitas bagus yang siap masuk ke pasar ekspor.
Para pelaku UMKM telah banyak belajar dari membanjirnya produk impor. Mereka pun telah meningkatkan kulitas produknya lebih premium agar layak untuk diekspor.
“Ini perlu terus kita tingkatkan. Saya kira kita punya daya kompetitif yang bagus,” tutur Nezar, saat mengunjungi Kampus UMKM Shopee di Jakarta Selatan, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (7/11/2025).
Namun, Wamenkomdigi juga mengakui, masih banyak pelaku UMKM yang belum memiliki keahlian dalam membangun usaha yang berkelanjutan di tengah ketatnya persaingan pasar.
Karena itu, platform e-commerce, antara lain Shopee, diajaknya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) untuk memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM untuk lebih mengenal berbagai tantangan dalam menjalankan usaha.
“Kami sangat terbuka dengan berbagai kerja sama. Kemkomdigi sudah memiliki kerja sama dengan Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA),” imbuhnya.
Menurut dia, kerja sama pelatihan itu perlu dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, kerja sama lebih difokuskan ke topik-topik tertentu, seperti cara melakukan riset produk atau mengembangkan usaha ketika penjualannya mulai naik.
Nezar juga mendorong para pelaku UMKM di Tanah Air untuk lebih kreatif dalam menciptakan nilai tambah dari produknya.
Dengan produk yang berkualitas dan pengelolaan yang baik, UMKM Indonesia pun akan berkembang secara berkelanjutan dan tidak malah berhenti, atau menutup usaha saat baru bertumbuh akibat manajemen yang kurang baik.
“Ada yang baru tumbuh, tapi kaget, akhirnya enggak sustain. Begitu produk bertumbuh, mereka enggak tahu uangnya mau diinvestasikan ke mana atau salah pengelolaan. Hal-hal seperti ini yang perlu kita ajarkan,” pungkas Wamenkomdigi. (dmm)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now



