Infodigital.co.id

Axis Communications Dorong Keselamatan Kerja Berbasis AI di Indonesia

Country Manager Axis Communications Indonesia Johny Dermawan. (Dok AXIS Comm)

Jakarta, IDAxis Communications, pemimpin global dalam pengawasan jaringan yang berbasis di Swedia, akan membantu perusahaan di Indonesia membangun lingkungan kerja lebih aman dan efisien melalui solusi pengawasan video, audio, radar, dan sensor berbasis AI.

Sistem cerdas Axis Communications tersebut secara proaktif akan mendeteksi bahaya, mencegah kecelakaan, dan meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja nasional dan internasional.

Country Manager Axis Communications Indonesia Johny Dermawan mengatakan, pendekatan proaktif terhadap keselamatan kerja tidak hanya melindungi nyawa, tetapi juga menjaga kelangsungan operasi.

Kelalaian yang membahayakan pekerja sering kali berujung pada downtime yang mahal dan kerugian besar. Di lingkungan berisiko tinggi, langkah keselamatan pun harus bersifat preventif, prediktif, dan berbasis data.

“Solusi pemantauan bertenaga AI dari Axis menggabungkan deteksi real-time dengan analitik prediktif akan membantu perusahaan beralih dari manajemen keselamatan yang reaktif menuju pencegahan yang proaktif,” ujar Johny, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (19/12/2035).

Sistem audio jaringan pun dapat memberikan peringatan otomatis atau instruksi evakuasi. Sementara itu, radar dan kamera tahan cuaca akan memastikan visibilitas berkelanjutan, bahkan dalam kondisi minim cahaya atau cuaca ekstrem.

Selanjutnya, analitik AI menjadi sistem tingkat lanjut yang memungkinkan identifikasi dini terhadap potensi bahaya seperti pekerja tanpa alat pelindung diri (APD), kebocoran asap atau gas, serta pola panas tidak normal yang dapat memicu peringatan segera melalui pengeras suara terintegrasi atau sistem kontrol akses.

Kamera termal akan makin meningkatkan pencegahan dengan mendeteksi perubahan suhu halus yang mengindikasikan korosi, peningkatan tekanan, atau titik potensi percikan api.

Untuk area dengan risiko ledakan, Axis akan menyediakan kamera dan perangkat audio berpelindung ledakan yang dirancang untuk mencegah sumber penyulut dan memantau zona berbahaya yang tidak dapat diakses manusia.

“Perangkat ini, yang tertutup dalam casing logam tahan percikan dan panas, dibuat untuk lingkungan Zona 1 dan Zona 2, di mana gas atau uap mudah terbakar dapat muncul dalam kondisi operasi normal maupun abnormal,” ucap Johny.

Teknologi tersebut juga diterapkan pada fasilitas pemrosesan kimia, produksi farmasi, dan penyimpanan biji-bijian, di mana risiko ledakan dapat terjadi.

Saat insiden tak terduga muncul, solusi dari Axis Communications itu akan memberikan akses jarak jauh dan pemantauan situasi secara real-time, sehingga memungkinkan respons cepat berbasis data terhadap keadaan darurat, seperti pekerja terjatuh, deteksi asap, atau kebocoran gas tahap awal.

Kapatuhan dan Produktivitas

Selaras dengan regulasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Indonesia serta standar global ISO 45001:2018, Axis Communications pun membantu industri memperkuat kepatuhan sekaligus meningkatkan produktivitas dan ketahanan.

“Melalui pemantauan berbasis AI dan analitik prediktif, Axis mengubah keselamatan kerja menjadi keunggulan strategis,” kata Johnny.

Dengan memungkinkan deteksi bahaya secara dini, respons real-time, dan manajemen keselamatan yang berkelanjutan, Axis Communications membantu organisasi melindungi manusia, mengoptimalkan kinerja, dan membangun masa depan industri yang lebih aman.

Sementara itu, solusi keselamatan kerja berbasis AI Axis Communications makin dibutuhkan di tengah angka kecelakaan kerja di Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada periode Januari hingga April 2025, Kementerian Tenaga Kerja mencatat adanya angka kecelakaan kerja mencapai 12%, atau setara 47.300 kasus. (lmm)

Komentar

Iklan