Infodigital.co.id

Awas, Waspadai Mata Kering pada Anak-anak Karena Gawai!

Ilustrasi anak kecil gunakan ponsel. Kita, termasuk anak-anak, seringkali tak menyadari rasa mata kering (dry eye) karena paparan dari perangkat pintar hingga TV. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan peradangan dan kerusakan pada mata. (Panda Security)

Penjelasan Dr Manda

Dokter Mata Kering dan Lensa Kontak JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr Niluh Archi SR, SpM (Dr Manda), menjelaskan, screen time berlebih dapat memengaruhi dinamika berkedip anak, seperti berkurangnya frekuensi dan kelengkapan berkedip.

“Kondisi ini dapat meningkatkan kekeringan permukaan mata yang seiring waktu berpotensi memulai siklus dry eye,” tutur Dr Manda, dikutip Rabu (31/7/2024).

Meskipun tidak ada perbedaan mata kering berdasarkan usia, lanjut dia, proses anamnesis pada pasien anak lebih sulit ketimbang pasien dewasa.

“Anak seringkali belum bisa mendeskripsikan keluhan yang dirasakan secara verbal. Ini yang menjadi tantangan,” imbuhnya.

Bersifat multifaktorial, dry eye pun disebutnya merupakan penyakit atau kelainan pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata.

Jika terus berlanjut, hal itu akan berakibat adanya ketidakstabilan air mata, peningkatan kekentalan atau osmolaritas, dan kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.

Sementara itu, gejala yang dirasakan penderita dry eye umumnya dimulai dengan mata yang tidak nyaman, seperti mengganjal, sering merah, berair, terasa kering, sensasi berpasir, muncul kotoran, terasa lengket, serta kerap mengucek mata.

Halaman: 1 2 3
Komentar

Iklan