Awas, Marak Penipuan Voucer dan Pelanggaran Review Belanja Online
2.Manfaatkan Review Produk
Selain itu, ada pula modus lain yang biasanya menyasar para pe-review produk di e-commerce. Kali ini, selain bujuk rayu, pelaku juga mengancam korban dengan menyampaikan bahwa review produk yang diunggah melanggar peraturan dan akan dikenakan sanksi.
Modus tersebut dikenal sebagai pretexting di mana pelaku memberikan rasa takut dan bersikap seolah membantu korban melakukan tugas penting, dan berusaha memecahkan masalahnya.
Dalam kasus ini, pelaku biasanya meminta korban melakukan sejumlah hal agar terhindar dari sanksi.
Sama dengan modus sebelumnya, agar terlihat meyakinkan, pelaku juga mengirimkan dokumen yang dilengkapi dengan kop surat dan logo beserta informasi palsu mengenai jenis pelanggaran dan langkah awal yang perlu dilakukan korban.
Kemudian, korban yang percaya akan diarahkan untuk berbelanja lagi di akun e-commerce tertentu menggunakan limit layanan buy now pay later yang dimiliki.
“Biasanya, akun e-commerce ini adalah milik pelaku. Ini adalah cara pelaku untuk mendapatkan uang dari korban,” jelas Jonathan.
Ketika korban tidak memiliki atau kehabisan limit paylater, pelaku akan mengarahkan untuk mengajukan pinjaman di platform pinjaman daring (pindar).
Waspada dan Tips Atasi Social Engineering
Melihat maraknya tren tersebut, Jonathan pun mengimbau masyarakat agar selalu jeli dan waspada. Sebab, ada banyak sekali modus-modus yang dilakukan para pelaku untuk mendapatkan uang secara cepat.
“Untuk itu, kami berharap masyarakat bisa selalu waspada dan jangan jemu-jemu untuk melakukan konfirmasi ulang atas setiap informasi atau instruksi yang diterima dari pihak manapun,” pesannya.
AdaKami pun memberikan sejumlah tips yang bisa dilakukan saat menerima informasi mencurigakan guna menghindari jadi korban social engineering.
1.Cek ulangt nomor HP pelaku
Cek ulang nomor yang digunakan. Saat ini, ada beragam aplikasi yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi nomor telepon tidak dikenal.
2.KOnfirmasi kebenaran informasi
Konfirmasi kebenaran informasi yang diterima dengan menghubungi nomor telepon, e-mail, atau media sosial resmi milik platform yang disebutkan oleh penelepon.
3.Blok dan laporkan nomor HP pelaku
Jika sudah terkonfirmasi sebagai penyebar informasi palsu, jangan lupa blok dan laporan nomor telepon yang digunakan pelaku ke pihak berwenang.
Dengan memberikan edukasi terkait beragam jenis social engineering dan cara mengatasinya, AdaKami berharap bisa membangun kesadaran dan mencegah bertambahnya jumlah masyarakat yang mengalami kerugian. Semoga. (dmm)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now