Infodigital.co.id

AS Siapkan US$20 Miliar Beli TikTok

Kantor TikTok (CoStar)

Project Liberty memiliki rencana perubahan, beberapa di antaranya cukup signifikan. Grup ini ingin memberi pengguna lebih banyak wewenang dalam pengambilan keputusan atas informasi dan konten mereka.

Tillemann juga berbicara tentang potensi interoperabilitas, menyebutkan kemungkinan adanya fitur berbagi konten dari TikTok ke platform sosial lainnya.

Demikian pula, Project Liberty ingin mengubah model bisnis TikTok. Tillemann mengatakan bahwa saat ini, platform tersebut menggunakan ‘ekonomi berbasis perhatian (attention-based economy)’.

Ia menganggapnya berbahaya karena bertujuan membuat pengguna menjadi ketagihan terhadap konten tersebut. Hal ini dapat menimbulkan masalah lain, terutama bagi generasi muda.

Masalah Konten

Terkait hal di atas, jurnalis NBC News menanyakan tentang teori yang populer di kalangan pencela TikTok. Teorinya mengatakan bahwa layanan versi Amerika dirancang agar lebih membuat ketagihan dibandingkan versi Tiongkok.

Tujuannya membuat orang Amerika menjadi kurang produktif dengan membuat mereka terus terpaku pada layar ponsel.

Mengenai teorinya, Tillemann berbicara tentang konten aplikasi menggunakan perumpamaan makanan. Dia mengklaim bahwa TikTok versi Tiongkok menyajikan ‘sayuran’. Sedangkan versi Amerika menyajikan ‘makanan cepat saji (junk food)’.

Jadi, sepertinya dia setuju dengan teori tersebut, mengingat juga TikTok versi Amerika, bahkan tidak bisa diakses di China. Model ekonomi baru dari aplikasi ini bertujuan untuk mengatasi situasi tersebut.

Singkatnya, penujalan TikTok oleh ByteDance kepada Project Liberty tidak akan membawa perubahan TikTok dalam jangka pendek di AS. Namun, hal ini akan menyiratkan transformasi besar pada model bisnis dan konsumsi kontennya di masa depan.

Grup Project Liberty ingin memberdayakan pengguna dengan memberi mereka kontrol lebih besar atas aplikasi dan informasi, bukannya membuat mereka semakin kecanduan.

 

Halaman: 1 2
Komentar

Iklan