Infodigital.co.id

Apple Mungkin Bangun Pabrik iPhone di Indonesia

Ilustrasi Kantor Apple. (Foto: UNSPLASH/CHRIS NAGAHAMA)

Jakarta, ID – Indonesia sedang menunggu keputusan Apple, raksasa produk tekbnologi asal Cupertino, Amerika Serikat, untuk membangun pabrik ponsel premium iPhone dan perangkat lain di Indonesia. Keputusan ini mungkin bisa diketahui pada Selasa-Rabu (7-8/1/2025) pekan depan.

Harapan itu muncul kembali setelah pimpinan Apple berkirim surat  kepada Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani serta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk bertemu di Tanah Air pada Selasa-Rabu pekan depan.

Apple sepertinya akan memenuhi keinginan Indonesia untuk membangun pabrik iPhone di Tanah Air. Sebab, Apple tak mau pemasaran iPhone 16 dan Apple Watch dan edisi berikutnya tak bisa dipasarkan di Indonesia.

Apple juga tak akan mau kehilangan pasar Indonesia yang sangat besar dengan penduduk mencapai 282 jutaan. Pada 2023 saja, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut bisa meraup sekitar Rp 30 triliun dari seluruh penjualan ponsel, tablet, laptop, dan aksesorinya di Tanah Air.

Pada pertemuan pekan depan itu, Rosan Roeslani pun optimistis bahwa Apple akan hadir untuk mengumumkan rencana investasi terbarunya di Indonesia.

“Nanti, saya bikin pengumuman, tunggu orangnya datang. Diharapkan tanggal 7 (Januari) datang. Saya bersama dari Apple akan menyampaikan investasi tersebut,” ungkap Rosan, dikutip dari Antaranews, dikutip Sabtu (4/1/2025).

Menurut dia, Pemerintah Indonesia terus berupaya menarik dan meningkatkan investasi asing, termasuk  Apple, di Tanah Air. Hal ini juga terkait dengan fokus pemerintah pada pengembangan sektor teknologi dan industri manufaktur.

“Dia (Apple) sudah berikan surat tidak resmi ke kami, kemudian ke Kemenperin untuk yang intinya ya hal yang terkait perindustrian. Investasi ini juga berjalan dengan kami. Saya bilang ke mereka ini, dua hal berjalan beriringan saja. Alhamdulillah, tanggal 7 (Januari) dia akan datang dan ketemu Menperin,” lanjut Rosan.

Komitmen Investasi

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menolak proposal investasi US$ 100 juta (Rp 1,58 triliunan) dari Apple pada akhir November 2024. Apple pun telah diminta untuk menaikkan investasinya menjadi US$1 miliar (Rp 15,8 triliunan).

Dengan investasi yang lebih besar, Indonesia ingin menjadi bagian dari rantai pasok (supply chain) penting produk-produk Apple secara global. Hal ini dinilai wajar karena Apple meraup Rp 30 triliunan dari penjualan produk perangkat pintarnya di Tanah Air tiap tahun.

Peningkatan investasi juga menjadi persyaratan bagi Apple untuk memenuhi kewajiban tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 38,20% jika ingin produk iPhonenya, terkini iPhone 16, bisa kembali diperjualbelikan di Indonesia.

Ketika itu, juru bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif menyampaikan, pemerintah daerah (Provinsi Jawa Barat/Kabupaten Bandung), menginginkan Apple berinvestasi lebih banyak dan menjadikan Indonesia bagian dari rantai pasok global produk-produknya.

“Dari sisi pemerintah, tentu kami ingin investasi ini lebih besar. Investasi yang lebih besar akan memfasilitasi pengembangan sektor manufaktur dalam negeri Indonesia, membantu negara ini menjadi bagian dari rantai pasokan global Apple,” ungkap Febri. (ddm)

Komentar

Iklan