Ingram Micro dan HiAware Hadirkan Solusi Siber Tanpa Ribet

Jakarta, ID – Ingram Micro Indonesia dan HiAware berkolaborasi menghadirkan solusi keamanan siber yang mudah diakses dan ramah, atau tanpa ribet bagi pengguna individu dan bisnis Indonesia.
Kolaborasi tersebut pun memastikan bahwa setiap pengguna perangkat digital di Indonesia dapat tetap terlindungi tanpa kompleksitas seperti solusi seperti keamanan siber tradisional.
Managing Director Ingram Micro Indonesia Mulia Dewi Karnadi mengatakan, Ingram Micro berkomitmen menghadirkan solusi yang relevan dalam meningkatkan keamanan digital di Tanah Air.
“Keamanan siber bukan lagi sekadar opsi, ini adalah kebutuhan bagi individu maupun bisnis,” ucap Mulia Dewi di Jakarta, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (11/3/2025).
Karena itu, melalui kemitraan dengan HiAware, Ingram Micro memastikan bahwa solusi keamanan yang sederhana, efektif, dan andal dapat dinikmati oleh lebih banyak pengguna, tidak hanya perusahaan besar.
Sementara itu, CEO & Head of Partnerships at HiAware Aleksander Cvetkovski menyoroti pentingnya memperluas aksesibilitas keamanan siber bagi lebih banyak pengguna di Indonesia.
“Pasar keamanan siber di Indonesia berkembang pesat, dan kami melihat peluang besar untuk menjangkau pengguna yang selama ini belum mendapatkan perlindungan digital yang memadai,” imbuh Aleksander.
Menurut dia, kompleksitas solusi keamanan siber tradisional menjadi tantangan utama, seringkali menyulitkan pengguna pemula dalam mengadopsinya.
Karena itu, HiAware dan Ingram Micro merancang secara khusus solusi keamanan siber dengan dengan menawarkan pengalaman yang lebih instan dan tanpa repot bagi pengguna.
Konsumen digital yang aktif bisa memanfaatkannya dengan mudah, khususnya pengguna beragam gadget, seperti smartphone, laptop, dan tablet, yang digunakan untuk bekerja, hiburan, serta transaksi online.
Dengan tingkat paparan tinggi terhadap phishing, malware, dan pencurian identitas, solusi keamanan siber yang sederhana dan efektif seperti HiAware menjadi makin penting.
Tren Keamanan Siber
Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia Tengah menghadapi lonjakan signifikan dalam ancaman dan serangan siber, bak yang menyerang bisnis maupun perorangan.
Seiring dengan itu, studi Ingram Micro juga menunjukkan, permintaan terhadap solusi keamanan siber diperkirakan meningkat 28% pada 2025 didorong oleh maraknya kebocoran data dan serangan phishing.
Selain itu, sebanyak 21% perusahaan mengalami kebocoran data akibat karyawan yang mengakses jaringan perusahaan dari jarak jauh, sehingga mempertegas kebutuhan perlindungan siber lebih luas bagi seluruh segmen pengguna.
Namun, 40% dari pasar keamanan siber di Indonesia masih belum tergarap secara optimal, terutama pada kalangan dan segmen pengguna individu. Kolabirasi Igram Micro dan HiAware pun makin penting. (dmm)